NEWS24XX.COM – Misi Libya Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Minggu mengutuk “pembunuhan keji” terhadap 15 migran di dekat kota Meditarranean, Sabratha.
Mereka menuduh penyelundup dan menuntut keadilan.
Mayat para migran itu ditemukan di sebuah pantai pada pagi hari pada hari Jumat.
Sebagian besar migran dibakar di dalam perahu yang hangus.
“Sementara keadaan pastinya masih harus ditentukan, pembunuhan itu dilaporkan diakibatkan oleh bentrokan antara pelaku perdagangan manusia yang bersaing,” kata misi PBB UNSMIL dalam sebuah pernyataan.
Ia mendesak pihak berwenang di negara Afrika Utara itu “untuk memastikan penyelidikan yang cepat, independen, dan transparan untuk membawa semua pelaku ke pengadilan”.
Libya adalah rute utama untuk migrasi klandestin bahkan sebelum pemberontakan 2011 yang menggulingkan diktator Moamer Kadhafi.
Pelanggaran hukum setelah kematian Kadhafi membuat situasi menjadi lebih buruk.
Migrasi melalui laut dari Libya dianggap sebagai rute migrasi paling mematikan di dunia. Kota barat Sabratha hanya berjarak 300 kilometer dari Lampdusa, pulau Italia.
Para migran sering menghadapi perlakuan mengerikan di tangan geng penyelundup.
Kelompok-kelompok hak asasi telah berulang kali menuduh pihak berwenang dan kelompok bersenjata yang beroperasi di bawah naungan negara bagian melakukan penyiksaan dan pelanggaran lainnya.
Pembunuhan terbaru itu adalah “pengingat nyata akan kurangnya perlindungan yang dihadapi para migran dan pencari suaka di Libya, dan meluasnya pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh jaringan perdagangan manusia dan kriminal yang kuat yang perlu segera dihentikan dan dituntut,” kata UNSMIL. ***