NEWS24XX.COM – Ketua Yayasan Karya Sakti Keadilan Bangsa (KSKB) Rio Saputro mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk lebih serius menangani dugaan kasus kejanggalan harta kekayaan mantan Kepala BPN Jakarta Timur Sudarman Harja Saputra.
“Kami minta KPK bisa lebih serius untuk menangani kasus Sudarman ini,” ungkap Rio dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (3/82023).
Menurutnya, meskipun KPK telah menaikan kasus tersebut dari penyelidikan ke penyidikan. Namun, Rio melihat kasus mantan Kepala BPN Jakarta Timur tersebut tidak ada perkembangan yang berarti.
“Memang saat ini sudah naik statusnya ke lidik kasusnya. Tapi, perkembangannya hanya jalan ditempat,” jelasnya.
Pria yang juga berprofesi sebagai pengacara ini juga menduga Sudarman melakukan hal yang diluar prosedur sebagai ASN hingga mempunyai harta yang sangat fantastis.
Karena, sambung Rio, selain tersorotnya istri Sudarman yang gelamor, nama Sudarman juga terseret dalam kasus mafia tanah Cakung Jakarta Timur.
“Kami melihat sangat aneh jika seorang ASN bisa mempunyai harta miliaran. Sudarman juga ramai disebut di media massa terlibat dalam kasus mafia tanah Cakung yang melibatkan Tabalujan CS,” ungkapnya.
Selain itu, dirinya juga menyayangkan sikap Kementerian ATR/BPN yang masih tetap memberikan posisi yang baik di lingkungan ATR/BPN.
“Informasi yang kami dapatkan Sudarman masih mempunyai jabatan di Kementrian ATR/BPN SPPR Potri bagian pengukuran, inikan terlihat istimewa sekali Sudarman ini. Harusnya dia itu dipecat karena membuat malu kementerian ATR/BPN,” jelasnya.
Dikesempatan yang berbeda, Ketua KPK Firli Bahuri saat di konfirmasi mengatakan akan tetap akan memproses kasus tersebut sebagaimana kasus lainnya yang ada di KPK.
“Tidak ada yang terabaikan, saat ini sedang di kerjakan KPK. Nantinya akan di sampaikan oleh KPK,”ungkap Firli.
Seperti diketahui, Sudarman Harja Saputra dan beberapa nama lainnya diduga bermain dengan mafia tanah dan kasus sengketa Cakung.
Permintaan pencopotan Sudarman Harja Saputra dan beberapa nama lainnya ini dilontarkan oleh Gerakan Rakyat Tolak Aktor Koruptor (Gertak) saat berunjuk rasa di depan Kantor Kementerian ATR/BPN pada 12 Juli 2022.
Dalam LHKPN, Sudarman dilaporkan memiliki kekayaan bersih ‘hanya’ Rp14,7 miliar. Belakangan, diduga hartanya jauh lebih besar dari laporan tersebut. ***