Sebanyak 14 siswi SD di Kota Bogor tercatat menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum guru, BBS (30). Dua orang di antaranya dilaporkan mengalami trauma dan belum masuk sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Sujatmiko Baliarto mengatakan, sebanyak 12 siswi lainnya dipastikan telah masuk sekolah dan sudah kembali mengikuti pembelajaran.
“(Namun) dua orang ini kondisinya agak trauma. Sehingga dari monitor saya dari kemarin masih belum masuk,” kata Sujatmiko, baru-baru ini.
Menurut dia, para korban rata-rata berusia 10 -11 tahun. Disdik Kota Bogor bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bogor melakukan upaya pendampingan psikologi terhadap korban. Pendampingan itu dilakukan melalui UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
“Dan ini kita bersama dengan DP3A khususnya UPTD PPA, akan melakukan upaya secara serius melakukan pendampingan psikologi yang dilakukan secara terjadwal,” kata Sujatmiko.
Sementara itu, sambung dia, pelaku saat ini sudah dinonaktifkan karena telah melakukan pelanggaran berat. Hal itu sembari menunggu hasil proses secara hukum dari Polresta Bogor Kota.
Namun, Sujatmiko memastikan, pelaku akan diberhentikan dari pekerjaannya yang berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Pasti diberhentikan. Kita sudah melakukan penonaktifan kepada pegawai tersebut karena melakukan pelanggaran berat. Ini kita kerja sama dengan Badan Kepegawaian,” ujarnya.