NEWS24XX.COM – Bagian 20 kaki dari pesawat ulang-alik Challenger ditemukan oleh penyelam dari kru dokumenter yang sedang mencari puing-puing pesawat Perang Dunia Kedua di lepas pantai Florida, kata NASA. Pesawat ulang-alik itu pecah tak lama setelah diluncurkan pada 1986.
Para penyelam melihat sebuah benda modern besar yang tertutup pasir di dasar lautan dan memiliki ubin khas pesawat ulang-alik, kata badan antariksa itu dalam sebuah pernyataan tertulis.
“Penemuan ini memberi kita kesempatan untuk berhenti sekali lagi, untuk mengangkat warisan tujuh perintis yang hilang, dan untuk merenungkan bagaimana tragedi ini mengubah kita,” kata administrator NASA Bill Nelson dalam pernyataannya.
“Meskipun sudah hampir 37 tahun sejak tujuh penjelajah pemberani dan pemberani kehilangan nyawa mereka di atas kapal Challenger, tragedi ini akan selamanya terpatri dalam memori kolektif negara kita,” kata Nelson dalam pernyataannya. “Bagi jutaan orang di seluruh dunia, termasuk saya, 28 Januari 1986 masih terasa seperti kemarin.”
Para penyelam sedang dalam misi eksplorasi untuk film dokumenter History Channel berjudul “The Bermuda Triangle: Into Cursed Waters”. Mereka mencari puing-puing Pesawat Penyelamat PBM Martin Mariner di kawasan Samudra Atlantik yang telah dikaitkan dengan hilangnya pesawat dan kapal secara supernatural selama bertahun-tahun.
Ia menghilang tanpa jejak pada 5 Desember 1945, saat mencari lima pengebom torpedo Angkatan Laut AS yang juga hilang hari itu.
NASA sedang mencoba untuk menentukan apakah mereka harus memulihkan puing-puing dan “tindakan tambahan apa yang mungkin diambil sehubungan dengan artefak yang akan menghormati warisan astronot Challenger yang jatuh dan keluarga yang mencintai mereka.”
Challenger meledak menjadi bola api 73 detik setelah lepas landas dari Kennedy Space Center pada 28 Januari 1986. Semua tujuh anggota awak tewas, termasuk guru sekolah Christa McAuliffe.
Sesuai penyelidikan, segel O-Ring yang rusak pada pendorong roket padat, diperburuk oleh suhu yang sangat dingin, menyebabkan bencana. Ini tetap menjadi salah satu bencana terburuk dalam sejarah program luar angkasa AS.
***