Usai memeriksa sejumlah dosen dan mahasiswa, Satgas Pencegahan dan Perlindungan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) menemukan adanya dugaan pelecehan seksual oleh oknum dosen.
Kepala Bagian Humas UIKA Bogor, Nurdin Al Azies mengatakan, fakta tersebut ditemukan setelah Satgas PPKS menyisir satu per satu mahasiswa bimbingan skripsi, dosen yang diduga melakukam pelecehan seksual seperti ungkapan akun TikTok @mahasiswiuika.
“Ada beberapa titik temu, jadi kami menemukan 1 fakta bahwa pelecehan itu ada, namun tidak seheboh yang disampaikan. Indikasi itu ada, oleh karena itu managemen melalui surat pengunduran dirinya, atas dasar temuan-temuan berikutnya maka kami memberhentikan yang bersangkutan,” ujar Azies saat ditemui Radar Bogor, Kamis (5/10).
Namun demikian, Azies enggan menyampaikan secara jelas tindakan yang dimaksud. Ia hanya mengatakan dugaan pelecehan tersebut disampaikan secara verbal.
Temuan itu selanjutnya akan didalami dan dikoordinasikan dengan pihak berwajib serta akan dibeberkan oleh Satgas PPKS.
“Temuan tadi atas pelaporan mahasiswa yang kami gali dari nama-ama yang ada dibimbingan. Detilnya kami belum tahu nanti lihat laporan. (Terkait) bukti belum dapat dari tim, karena masih bergerak. Harus berhati-hati jangan sampai yang kami keluarkan statemennya berimplikasi pada hukum,” tutur dia.
Saat disinggung terkait pemeriksaan handphone milik dosen yang bersangkutan, Azies menyebut pihak Satgas PPKS belum melakukan langkah tersebut.
Meski begitu ia menyebut Tim Satgas terdiri dari orang profesional di bidang hukum dan konselor.
“Saat ini kami bisa berusaha agar korban berani dan akan dilindungi dengan baik, memberikan pendampingan sambil menggali bukti dan fakta terbaru. Kesulitannya belum ada korban yang melapor. Kalau dikorek dari yang lain bisa saja dapat tapi tidak terlalu kuat,” ucap Azies.