News24xx.com – Seorang ibu berinisial VE alias BF (27) ibu dari tiga anak balita yang mengalami penganiayaan di kawasan Cengkareng Jakarta Barat, hanya bisa menangis saat berhadapan dengan awak media, ketika ditanya perihal penganiayaan itu.
Saat ditemui, VE mengaku tidak mengetahui sama sekali soal penganiayaan yang dialami ketiga anaknya yang masih balita itu. Dia baru mengetahui perihal penganiayaan itu setelah mendapatkan kabar dari tetangganya. Bahkan VE dikirimkan video saat anaknya sedang dianiaya oleh dua pengasuhnya yakni ANI (29) dan INA (18), yang saat ini telah ditangkap polisi.
“Sebelumnya ga tau karena setiap saya di rumah mereka (pelaku) diam. Saya ga pernah memergoki adanya kekerasan sama anak saya, kekerasan apapun saya ga pernah memergoki,” ujarnya kepada Poskota saat ditemui.
VE sendiri baru pindah rumah ke kawasan Cengkareng sejak dua minggu lalu.
Dia menyebut, dua pengasuhnya tersebut telah melakukan penganiyaan kepada tiga anaknya yang masih balita sebanyak empat kali.
“Sampai saat ini saya kaget ko bisa sampai kaya gitu dan ternyata ditempat baru ini mereka sudah melakukan empat kali penganiayaan pada anak saya,” paparnya.
Sebelum pindah rumah, VE mengatakan dua pengasuhnya itu juga telah beberapa kali melakukan penganiayaan kepada ketiga anaknya itu.
Adapun dua pengasuhnya yakni INA (18) sudah enam bulan menjadi pengasuh, sementara pengasuhnya yang lain, ANI (29) baru tiga bulan bekerja bersama dirinya.
Wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga itu mengaku tidak mengetahui sama sekali perihal penganiayaan yang dialami ketiga anaknya selama ini.
Sebab selama ini, kedua pengasuhnya itu selalu bersikap baik di depannya.
Bahkan, selama itu dia tidak curiga dengan adanya penganiayaan yang dilakukan pengasuhnya.
“Saya ga pernah memarahi dia (pelaku), apapun kesalahan dia saya ga pernah marahin dia, karena saya pikir mereka menjaga anak anak saya. Saya anggap dia keluarga sendiri,” tuturnya.
Sejauh ini, perlakuan VE kepada kedua pengasuhnya itu dinilai sudah baik. Bahkan dirinya sempat menaikkan gaji dua pengasuhnya itu. Gajipun selalu dibayar tepat waktu.
Sebelumnya, dia tidak pernah mengenal sama sekali kedua pengasuh anaknya itu.
“Untuk mengasuh saja itu Rp 2,2 juta per orang. Makan semua keperluan dia itu saya yang tanggung jawab. Jadi sebulan saya keluarin sekitar Rp 2,7 juta,” tuturnya.
Atas kejadian penganiayaan itu, VE sempat mengalami trauma.
Sebab dia tidak menyangka ketiga anaknya yang masih balita itu ternyata kerap mendapat perlakuan tak mengenakkan oleh kedua pengasuhnya sendiri.
“Lebih trauma aja, lebih takut. Terus saya tuh kayak mentalnya ga stabil, kaya saya ketemu orang tuh nervous, siapapun saya lebih ketakutan. Karena saya pribadi ga pernah melakukan kasar,” ucap VE sambil berlinang air mata.
Atas kejadian itu, dirinya pun sementara membawa saudaranya untuk membantu perihal mengurus ketiga anaknya itu.
Kedepan, dirinya bakal lebih selektif dalam memilih pengasuh yang akan menjaga ketiga anaknya agar terhindar kejadian serupa.
“Saya pribadi tidak mungkin menjaga tiga anak sendiri. Pasti saya butuh pengasuh, untuk mendampingi saya, menjaga anak saya. Takutnya kalo sendirian, kalo ada apa-apa, takutnya saya lebih stres. Ke depan bakal ada pengasuh, tapi lebih selektif. Untuk saat ini aku minta tolong sodara aja,” imbuhnya.
VE berharap dengan adanya kasus yang dia alami itu, dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat agar hati-hati dalam memilih pengasuh.
“Kita harus lebih hati-hati terhadap keadaan anak. Terkadang kita ga bisa menduga orang itu seperti apa. Di sini, di manapun, banyak anak yang ditinggal orang tuanya kerja. Kita memilih jasa ART untuk jaga anak, itu harus lebih hati-hati,” ucapnya.
Sementara itu, satu pelaku yang merupakan asisten rumah tangga (ART) berinisial ANI (29) yang melakukan penganiayaan kepada tiga anak majikan yang masih kecil diringkus polisi.
Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo menyebut pelaku ditangkap di rumahnya di kawasan Lampung.
“Satu pelaku ART yang berada di Lampung berhasil kami amankan. Saat ini pelaku masih dalam perjalanan ke Polsek Cengkareng,” ujarnya.
Dengan dijemputnya ANI, maka pelaku penganiayaan yang merupakan ART yang diketahui berjumlah dua orang telah diringkus.
Diketahui, pelaku pertama yang diamankan yaitu INA (18) diringkus setelah polisi menerima laporan adanya penganiayaan kepada tiga balita yang merupakan anak majikannya sendiri.
“Dengan begitu kedua pelaku utama sudah kita amankan. Tidak sampai 12 jam sejak dilaporkan, sudah kita amankan,” jelas Ardhie. ***