Seorang remaja bernama Yuna dari Korea Selatan membeberkan obsesinya untuk dekat dengan idol K-Pop favorit sampai merelakan pendidikan dan menghabiskan uang sang ayah sampai ratusan juta.
Obsesi Yuna terhadap Seventeen, boyband beranggotakan 13 orang dari Pledis Entertainment yang saat itu masih berstatus siswi SMP terungkap dalam acara “Hello Counselor”. Sebuah acara Reality Show Korsel yang menampilkan orang-orang biasa dan kisah hidup mereka.
Dalam episode itu, terungkap bahwa Yuna selalu datang terlambat ke sekolah, dan beberapa kali dia tidak hadir alias bolos. Yuna mengaku bahwa dia juga mengikuti idolanya, Seventeen sesuai dengan jadwal mereka.
Yuna juga mengaku pernah menunggu di luar program “Music Bank” selama empat jam dari jam 3 pagi hanya untuk melihat idolanya memasuki gedung.
Karena ulahnya itu, Yuna terpaksa tidak lulus karena total sudah 60 kali absen sekolah. Ia harus mengulang kembali kelas selama setahun.
“Saya melewati batas 60 hari absen sekolah. Jadi saya dihukum. Saya merasa tidak ada gunanya menyesal. Saya harus mengulang kelas bagaimanapun caranya,” ujar Yuna.
Melihat kondisi Yuna, sang ayah yang juga hadir menangis terisak-isak dan sesungguhkan.
Dia mengaku bahwa dirinya tak menyangka putrinya merelakan segalanya demi idol K-Pop.
Sang ayah tidak menyangka bahwa kerja kerasnya dan istri untuk memberikan kehidupan yang baik untuk Yuna berbalik menjadi nestapa.
Hal lain yang juga sangat mencengangkan adalah Yuna menghabiskan uang sang ayah sebesar 12 juta won atau setara dengan Rp132 juta.
Uang yang diberikan ayahnya itu ia gunakan untuk membeli poster, kartu foto, lightstick, dan sejumlah produk lainnya. Padahal sang Ayah dengan bekerja hingga tengah malam setiap harinya.Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah
Ayah Yuna, yang juga hadir di acara itu, mengatakan bahwa obsesinya mungkin disebabkan oleh kurangnya perhatian keluarga.
“Hatiku hancur karena putriku. Ini sangat berat. Saya pikir, dia memulai obsesi ini karena kesepian. Aku bekerja pada jam 1 siang dan baru pulang tengah malam,” pungkasnya.
