Dua Warga Negara Asing (WNA) berasal dari Filipina atas nama Yzobel Antonio Tagle Almeida dan Adrian Delos Santos Ambayec, dideportasi Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar, Bali. Mereka telah menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kerobokan, Badung atas kasus skimming.
“Kedua WNA tersebut dideportasi karena telah melanggar Pasal 75 ayat (1) UU RI No. 6 Tahun 2021tentang keimigrasian Jo Pasal 30 ayat (2) dan Jo Pasal 46 ayat (2) UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik,” kata Kepala Kantor Wilayah Kemenkuham Bali Jamaruli Manihuruk, Senin (13/9).
Dua warga asing itu diusulkan untuk dimasukkan ke dalam daftar penangkalan Direktorat Jenderal Imigrasi. Keduanya dideportasi pada pukul 13.00 WIB melalui Gate 4, Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta dengan menggunakan maskapai Philippine Airlines dengan nomor penerbangan PR540 rute Jakarta (CGK)-Ninoy Aquino (MNL), pada Minggu (12/9) kemarin.
Kedua WNA tersebut berangkat dari Rudenim Denpasar dengan pengawalan petugas dari Rudenim Denpasar menuju Bandara International Ngurah Rai Bali. Selanjutnya diterbangkan menuju Jakarta menggunakan Peasawat Batik Air pada pukul 08.00 WITA.
“Sebelumnya, kedua WNA tersebut datang ke Bali pada tanggal 4 Februari 2020 dengan menggunakan bebas visa kunjungan. Keduanya sempat ditahan selama 1 tahun 6 bulan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kerobokan karena telah melakukan tindak kriminal yaitu skimming ATM di daerah Ubud (Gianyar),” ujar Jamaruli. (sumber-Merdeka.com)