Keluarga Korban SS alias Sofian Sidauruk, 29, menduga kematiannya yang tewas diduga bunuh diri saat live di media sosial aplikasi Tiktok juga diduga korban pembunuhuan.
Menurut Kuasa Hukum perwakilan keluarga korban SS, Dosma Roha Sijabat pihaknya menemukan kejanggalan setelah beberapa hari kematian korban.
“Kami temukan minuman amer (Anggur Merah-red) diduga dicampur dengan pil yang membuat korban mabuk. Sekarang kandungan pil tersebut sedang diselidiki,” ucapnya dalam jumpa pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Jumat (17/9/2021) malam.
Ia juga menambahkan pihaknya menegaskan kematian SS bukanlah bunuh diri melainkan diduga ada dugaan tindak pidana pembunuhan.
”Saya mewakili keluarga tegas menyampaikan kami menduga ini tindak pembunuhan berencana. Ini berdasarkan dari analisa hukum, kami sangat menghargai proses kerja kerja polsek Jatinegara upaya belum ditetapkan tersangka proses sidik dan motifnya,” tegasnya.
“Pribadi mendiang tidak pernah merokok dan tidak meminum minuman keras. rekeningnya juga berkurang,” ujarnya.
Korban yang merupakan Tiktoker di dalam live di media sosial. Keluarga menemukan bukti minuman anggur merah dicampur Pil. “Karena itulah mendiang terlihat ngawur, karena itu kami juga meminta kepolisian mengusutnya,” katanya.
Penasehat hukum menilai tidak melakukan otopsi terhadap korban lantaran keluarga tidak berpikir kearah kematiannya masih bunuh diri.
“Korban baru hanya divisum karena keluarga menyadari beberapa hari setelah kejadian adanya kejanggalan kematian SS,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan seorang pria berinisial SS (29) nekat melakukan aksi bunuh diri. Aksi itu dilakukan di Rumah Susun (Rusun) di kawasan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (2/9/2021) malam.
Wakatim 1 Rajawali Polres Metro Jakarta Timur, Bripka Markon Samuel menjelaskan akai bunuh diri tersebut baru diketahui setelah pihaknya mendapat laporan dari masyarakat.
Sebelum mengakhiri hidupnya, SS sempat merekam detik-detik kematiannya lewat aplikasi Tiktok. “Aksi gantung diri ini pertama diketahui dari teman korban yang menonton live tiktok korban. Kita langsung datangi lokasi kejadian,” katanya kepada wartawan, Kamis (9/9/2021).
Berdasar hasil pemeriksaan sementara, pihak kepolisian tak menemukan barang korban yang mengarah kepada penyebab SS nekat mengakhiri hidupnya.
“Motifnya belum diketahui tidak ditemukan semacam wasiat dan lain-lain di TKP, hanya ada seprei dan kursi yang dijadikan sebagai alat untuk mengakhiri hidupnya,” jelasnya.
Lanjut Markon, guna mengungkap motif SS melakukan bunuh diri, pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi.
“Kita sudah datangi lokasi kejadian dan meminta keterangan saksi. Saat ini kasus bunuh diri dengan korban berinisial SS jenis kelamin laki-laki ditangani Polsek Jatinegara,” terangnya.