Jagat media sosial dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan punggung seorang pria mengalami luka memar berat
Diketahui, ia adalah napi di Lapas Kelas 1 Tanjung Gusta Medan yang mengaku dianiaya pegawai lapas.
Video itu diunggah akun Facebook Batak Media, terlihat punggung seorang pria yang tidak mengenakan baju, merah karena luka memar.
Dalam video berdurasi 45 detik yang viral di media sosial, seorang napi menyebut rekannya dipukuli karena tidak memberikan uang kepada petugas.
“Ini tindakan pegawali Lapas Kelas 1 Medan, kami bukan binatang, kami manusia, Pak. Kami dikereng sampai bertahun-tahun di sini karena kecil aja. Dimintai uang Rp30 juta-Rp 40 juta baru bisa keluar. Kalau enggak kami dipukuli seperti ini kalau enggak kasih uang,” ujar pria tersebut.
Dilansir dari KOMPAS.com, Kalapas Kelas I Tanjung Gusta Medan, Arwedi Supriyatno membenarkan bahwa video itu direkam di Lapas Tanjung Gusta.
Arwedi mengatakan, pihaknya bersama dengan kakanwil Kemenkumham Sumut tengah melakukan pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut terkait video viral tersebut.
Terkait dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum pegawai di lapas bahwa para napi bisa bebas dengan membayar uang puluhan juta, lelaki yang juga menjabat sebagai Plh Kadivpas Kemenkumham Sumut ini langsung membantah hal tersebut.
“Kalau masalah yang minta uang itu jelas tidak benar, karena itu memang tempat sel yang khusus untuk orang-orang melakukan pelanggaran atau dianggap risiko tinggi. Jadi untuk sementara saya nyatakan itu tidak benar,” ucapnya.