Sebanyak enam remaja pelaku begal dan pengeroyokan terhadap sejumlah orang dari empat lokasi di kawasan Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Sementara dua pelaku lainnya saat ini masih diburu petugas Polsek Pondok Aren.
“Polsek Pondok Aren telah berhasil menangkap 6 orang tersangka dan dua orang dalam pengejaran,” kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanudin di Mapolres Tangsel, Selasa (21/9).
Iman mengatakan, enam pelaku begal dan pengeroyokan dengan senjata tajam yang beraksi pada 17, 18 dan 19 September 2021 dini hari kemarin berstatus sebagai pelajar. Enam pelaku dipastikan masih di bawah umur.
“Semua di bawah umur, mereka kumpul-kumpul dan melakukan kejahatan bersama-sama, mereka masih pelajar,” kata dia.
Enam pelaku begal dan pengeroyokan terhadap sejumlah pengguna jalan itu disangkakan pasal 365 dan pasal 170 KUHPidana dengan ancaman pidana maksimal penjara 12 tahun atas perbuatannya.
Sebelumnya diberitakan, korban pembegalan di Bintaro Jaya Xchange, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, adalah pengemudi ojek daring. Saat itu, tiga orang korban sedang asik bercerita di area taman sambil menunggu panggilan untuk mengangkut penumpang dan atar pesan makanan ari layar handphonenya.
Dihubungi merdeka.com, HRS (20), yang mengalami luka bacok pada lengan tangan kirinya mengaku masih sangat trauma dengan kejadian tersebut. Dia juga merasa kesal, karena Handphone dan dompetnya digasak pelaku diduga geng remaja.
“Masih trauma banget, kaget dan engga menyangka dapat musibah seperti itu. Alhamdulillah motor saya engga dicuri, yang diambil handphone dan dompet saya,” kata HRS dihubungi melalui telpon genggam rekannya, Minggu (19/9/2021).
Dia menceritakan, geng remaja pelaku penganiayaan dan pencurian barang miliknya itu, bermula saat HRS bersama adik kembar dan seorang temannya yang juga pengemudi Ojol, berbincang tengah malam usai bekerja mengemudi daring.
“Saya sudah di tempat itu dari jam 8 malam, sambil nunggu orderan. Kemudian sekitar jam 1 (dini hari) tadinya sudah mau pulang sama adik saya, terus kita keasyikan ngobrol dan tiba-tiba didekati 3 sepeda motor berisi 6 orang yang langsung mengarahkan celurit ke kami sambil dia bilang diam lu atau gw bacok,” terang dia.
Seingatnya, pada malam kejadian itu seluruh remaja tersebut membawa senjata tajam. Dua membawa celurit dan sisanya pisau. Karena ancaman benda tajam itu, korban berusaha melarikan diri. Tapi posisinya terkepung pelaku yang mengancam.
“Sudah kami diam, teman dan adik saya sudah sedikit mundur dan akhirnya berhasil kabur tapi adik saya kena sabetan celurit sedikit,” jelasnya.
Namun nahas HRS yang tinggal sendiri setelah dua rekan dan adiknya itu berusaha mencari pertolongan. Tidak bisa melawan pelaku, sampai HP yang dia genggam akhirnya terlepas karena bagian lengannya disabet celurit.
“Pas saya lagi pegangin HP itu, adik saya sama teman saya sempat bisa kabur, nah begal begalnya malah pada ngincer saya semua dan pelaku yang pakai sweater putih langsung bacok saya. Saya agak nangkis dikit nih tangan kiri saya akhirnya kena bacok dan HP terlepas,” jelas HRS.
Untungnya dia bisa melarikan diri dan pelaku yang sempat mengejar kemudian pergi meninggalkan lokasi.
“Dari kejadian itu, HP dan dompet saya yang diambil. Motor saya untungnya engga mereka ambil. Kalau adik saya dan teman saya engga kehilangan apapun,” ucapnya.
Dia mengaku tidak pernah kejadian pencurian dan kekerasan seperti itu, menimpa para ojol yang biasa mangkal di kawasan Bintaro Jaya XChange. Dia juga mengaku sangat trauma atas kejadian tersebut.
“Baru kali itu, sebelumnya semua ojol di sini aman-aman saja. Mudah-mudahan pelakunya juga bisa ditangkap,” kata dia. (sumber-Merdeka.com)