Seorang ibu yang sedang tengah beristirahat di Masjid Sirajul Muhtadin Kampung Baru, Kecamatan Arut Selatan, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah menjadi korban pencurian. Uang Rp40 juta beserta surat berharga miliknya dogondol pencuri.
Korban adalah Kastimah, warga Desa Riam Durian, Kecamatan Kotawaringin Lama. Insiden pencurian itu terjadi Rabu (22/9/2021) dini hari sekitar pukul 00.49 WIB dimana dirinya waktu itu beristirahat usai berbelanja di Pasar Indrasari Pangkalan Bun, yang lokasinya bersebelahan dengan masjid.
Dua buah dompet miliknya yang berisi surat berharga dan uang tunai senilai Rp 40 juta serta handphone dicuri seseorang. Aksi pencurian itupun terekam kamera CCTV di masjid.
Pelaku pencurian memiliki ciri-ciri berperawakan tegap, rambut hitam, kulit sawo matang, mengenakan jaket jeans warna putih dan celana panjang skinny.
Dari rekaman CCTV terlihat pelaku mengendarai motor Suzuki Shogun memasuki kawasan masjid. Saat itu pelaku melihat handphone milik korban tergeletak tak jauh dari tempatnya beristirahat di dalam masjid.
Memanfaatkan kelengahan korban, pelaku kemudian mengambil handphone tersebut dan langsung masuk ke dalam kamar mandi masjid. Tak cukup sampai disitu, pelaku kemudian kembali mengulang aksinya dengan mengambil dua dompet yang berada di dalam tas.
“Selang waktu antara terduga pelaku mengambil handphone dan dua dompet sekitar 9 menit, kemudian pelaku keluar dengan naik kendaraannya tanpa mengenakan helm,” kata pengurus masjid, Ustaz Batsami mengutip dari Okezone, (Kamis/23/9/2021).
Setelah berhasil menggondol barang berharga milik Kastimah, pelaku kemudian kabur menggunakan sepeda motornya ke arah Bundaran Pancasila.
Selang sejam kemudian dari waktu pencurian, dompet yang berisi surat-surat berharga itu ditemukan di pinggir jalan oleh Yulianah warga Kelurahan Madurejo yang saat itu tengah berolahraga pagi di sekitar Jalan Pemuda Pangkalan Bun. Kemudian dompet tersebut dia pungut dan melanjutkan berolah raga.
“Saat itu saya lari pagi dan secara tak sebgaja menabrak dompet tersebut yang terasa berat, kemudian saya ambil dan saya melanjutkan berolahraga,” ujar Yulianah.
Sesampainya di rumah, dia kemudian membuka dompet tersebut dan di dalamnya berisi identitas dan surat-surat penting.
Mengingat tidak ada nomor yang bisa dihubungi berdasarkan KTP yang ada di dalam dompet tersebut, ia mencoba menghubungi salah satu aparatur desa di kecamatan Kotawaringin Lama.
Ternyata korban dikenal aparat desa tersebut dan diminta pihak keluarga untuk mengambil barang tersebut ke rumah Yulianah.
“Kemudian ada abang korban datang ke rumah dan menceritakan bahwa tas adiknya yang ada dompet berisi uang dan handphone serta surat berharga diambil oleh pencuri saat beristirahat di Masjid Sirajul Muhtadin,” ujar Yulianah.