Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memanfaatkan kebijakan era Donald Trump untuk memerintahkan deportasi massal imigran Haiti.
Mereka menolak untuk dipulangkan, sehingga, mereka bergegas kembali ke pesawat yang ditumpangi. Sementara, yang lainnya melemparkan sepatu ke pesawat tersebut.
Rekaman video yang beredar menunjukkan di bandara Toussaint Louverture Haiti orang-orang berebut barang-barang pribadi mereka, setelah tas mereka dibuang keluar pesawat.
Ketika seorang pria migran mencapai dekat pesawat dan berusaha kembali naik, pintu segera ditutup tepat waktu oleh awak pesawat jet tersebut, seperti yang dilansir dari BBC pada Kamis (23/9).
Ada laporan bahwa beberapa migran Haiti tidak diberitahu bahwa mereka akan dibawa kembali ke Haiti.
Menurut pernyataan dari Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) AS, ada 2 insiden terpisah di bandara Haiti pada Selasa (21/9).
Sebuah sumber mengatakan kepada NBC News bahwa pilot pesawat di salah satu penerbangan diserang saat tiba di Haiti dan 3 petugas imigrasi AS juga terluka.
Dalam insiden terpisah di Texas, sekelompok warga Haiti dilaporkan melawan agen Patroli Perbatasan, dan berusaha melarikan diri setelah menyadari bahwa mereka dideportasi.
Saat itu, para migran sedang diangkut dengan bus dari kota Brownsville ke Del Rio.