Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melaksanakan demo di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (27/9). Sebanyak 1.200 personel diterjunkan untuk mengamankan demonstrasi tersebut.
Unjuk rasa ini digelar dalam rangka menolak pemecatan pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK). “(Jumlah personel) 1.200,” kata Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Beddy Suwendi saat dihubungi, Senin (27/9).
Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo menuturkan pihaknya melakukan penutupan jalan di depan Gedung KPK. Sedangkan untuk ruas jalan Rasuna Said, kata Sambodo, tak dilakukan penutupan. “Penutupan jalan hanya di depan kantor KPK, Gedung Merah Putih,” ucap Sambodo.
Sambodo juga menuturkan bahwa massa aksi rencananya akan melakukan long march dari gedung KPK lama menuju ke Gedung Merah Putih. “Nanti mereka drop in di (gedung) KPK lama jalan kaki ke (gedung) KPK baru, jadi Jalan Rasuna Said tetap dibuka, yang ditutup hanya di depan (gedung) KPK baru saja,” tuturnya.
BEM SI menggelar demo hari ini setelah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengabaikan ultimatum mereka untuk turun tangan membela para pegawai KPK yang dipecat.
“Aliansi BEM Seluruh Indonesia dengan Gerakan Selamatkan KPK kembali bergerak untuk menindaklanjuti dari ultimatum ke Jokowi yang telah melewati 3×24 Jam dari ultimatum dikirimkan, terlihat tidak ada jawaban dari Presiden Jokowi untuk menunjukkan keberpihakannya kepada 57 Pegawai KPK yang berintegritas,” demikian pernyataan Aliansi BEM SI yang diterima Minggu (26/9).
BEM SI dengan Gerakan Selamatkan KPK pun turut mengajak seluruh mahasiswa di Indonesia dan seluruh elemen masyarakat mengikuti Aksi Nasional, yang salah satunya dipusatkan di depan Gedung Merah Putih yang menjadi markas lembaga antirasuah tersebut, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin siang.
Beberapa rombongan BEM SI dari Yogyakarta dan Solo rencananya juga akan merapat ke Jakarta untuk terlibat dalam aksi tersebut.
Rombongan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Sebelas Maret (UNS) dan STIKES Surya Global Yogyakarta (SSG) berangkat pada Minggu (26/9) menggunakan bus. Mereka mencarter bus tersebut dengan menggunakan dana yang dikumpulkan dengan patungan antar mahasiswa.
“Ini (Rombongan) UNY berangkat bareng SSG dan UNS. 86 orang yang naik bis (menuju Jakarta),” kata Ketua BEM UNY, Mutawakkil Hidayatullah saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu siang.