Satu industri kecil menengah (IKM) binaan Pemprov Riau yang begerak di bidang Alat Mesin Pertanian (ALSINTAN) menerima sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dari Badan Standarisasi Nasional (BSN).
Adapun IKM yang menerima sertifikasi tersebut adalah, Koperasi Rumbio Jaya Steel, Dusun III Pasubilah Barat, Desa Teratak, Kecamatan Rumbio Jaya Kabuaten Kampar Provinsi Riau.
Informasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Perindagkop-UKM Provinsi Riau, Asrizal, Jumat 4 Juni 2021. Dikatakannya jika lisensi yang diberikan BSN tersebut terkait persetujuan penggunaan tanda SNI pada produk yang diproduksi, yaitu, alat genggam berupa Dodos dan Egrek.
Menurut Asrizal bersama Kepala Kantor Layanan Teknis BSN Pekanbaru, Juanda Reputra, Rumbio Jaya Steel merupakan IKM Pandai Besi Pertama di Indonesia yang mendapatkan Standarisasi Nasional Indonesia terhadap produk ALSINTAN Dodos dan Egrek.
“Sesuai rencana sertifikasi SNI Dodos dan Egrek Ber-SNI ini akan diserahkan langsung oleh Kepala Badan Standarisasi Nasional Kukuh S Ahmad, pada tanggal 17 Juni 2021 mendatang, bersama dengan penyerahkan 2 (dua) produk madu hutan yang ber-SNI yang dihasilkan oleh IKM Madu Wilbi Kabupaten Kampar dan IKM Madu Kuansing Kabupatan Kuantan Singingi,” katanya.
Ia menjelaskan, provinsi Riau dengan luas lahan perkebunan Sawit yang mencapai 2,8 juta hektar dengan jumlah produksi 7,7 juta ton/tahun, memberikan peluang pasar bagi IKM yang begerak di bidang Alat Mesin Pertanian (ALSINTAN).
Dimana, perkebunan sawit membutuh berbagai Alsintan yang dapat diproduksi oleh pandai besi antara lain, sepeti Dodos, merupakan alat panen untuk memotong buah kelapa sawit yang baru panen hingga berumur 10 tahun. Egrek, merupakan alat panen untuk memotong buah kelapa sawit yang panen di atas 10 tahun.
Selain itu, seperti kampak merupakan alat panen untuk memotong tangkai atau gagang dan memotong pelepah. Dimana untuk memenuhi kebutuhan akan Alsintan perkebunan sawit tersebut masih didatangkan dari luar Provinsi Riau dan bahkan diimpor dari Negara Malaysia, Vitnam dan China.
“Menyadari tersedianya pangsa pasar yang besar tersebut, Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian (Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka) dan Badan Standarisasi Nasional (BSN), melakukan pembinaan, pemberdayaan dan pendampingan kepada IKM Pandai Besi pada tahun 2019, yang diawali dengan Pelatihan Memproduksi Alat Mesin Pertanian (ALSINTAN) Dodos dan Egrek Berstandarisasi SNI,” katanya.
Untuk menghasilkan Dodos dan Egrek ber-SNI, Direktorat Jenderal IKMA Kementerian Perindustrian memberikan bantuan peralatan 2 (dua) Air Hammer kepala SIKIM Rumbio Jaya Steel. Sehingga kapasitas produksi dapat ditingkatkan, yang semula 1 (satu) IKM hanya mampu memproduksi 10-12 Doos perhari, meningkat menjadi 150 Dodos/Egrek perhari untuk 1 (satu) Air Hammer.
Peningkatan kapasitas produksi Dodos dan Egrek serta diikuti dengan kualitas yang mendekati SNI, PTP V sebagai BUMN Perkebunan Kelapa Sawit memberikan respon positif, dengan melakukan uji coba terhadap Produk Rumbio Jaya Steel. Hasil uji coba PTP. V merasa puas dan melakukan pemesanan Dodos dan Egrek kepada SIKIM Rumbio Jaya Steel mulai tahun 2020, dengan kontrak kerja mencapai Rp 2,5 Milyar.
“Pembinaan, Pemberdayaan dan Pendampingan secara berkelanjutan dari Stakeholder terkait (Disperindagkop-UKM Provinsi Riau, Disprinnaker Kabupaten Kampar, Kantor Layanan Teknis BSN), pada tahun 2021 memberikan hasil yang menggembirakan, dengan ditetapkannya ALSISTAN Dodos dan Egrek yang dihasilkan oleh Rumbio Jaya Steel Ber-Standarisasi Nasional.***