Kericuhan di Yahukimo itu terjadi karena bentrok antar suku yang pecah di Distrik Dekai pada akhir pekan lalu. Diketahui, dalam insiden itu masyarakat adat yang berasal dari Suku Yali diserang suku Kimyal dan mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
Polisi memperkirakan ada sekitar seribu orang yang mengungsi karena kericuhan di Yahukimo, Papua, Minggu (3/10). “Masyarakat yang mengamankan diri di Polres Yahukimo di perkirakan kurang lebih seribu orang yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangan tertulis, Senin (4/10).
Menurut Kamal, aksi penyerangan itu dilakukan secara terencana dan dipimpin langsung oleh Kepala suku umum Kimyal, Morome Keya Busup. Ia membawa rombongan penyerang menggunakan dua unit mobil minibus.
Selain itu, mereka juga mempersiapkan diri dengan membawa panah dan parang saat melakukan penyerangan hingga menimbulkan kericuhan di Yahukimo.
“Saat ini Korban yang meninggal Dunia menjadi 6 Orang dan masih disemayamkan di RS Yahukimo, dimana satu di antaranya adalah pelaku,” ujar Kamal dalam keterangannya.
Insiden ini bermula pada pukul 12.45 WIT ketika massa Suku Kimyal pimpinan Kepala Suku Morome Keya Busup menggunakan dua unit mobil minibus membawa alat tajam seperti busur panah dan parang mendatangi masyarakat Suku Yali.
Kemudian, sekitar pukul 12.50 WIT, personel Polres Yahukimo mendapat informasi dari warga bahwa telah terjadi penyerangan terhadap masyarakat Suku Yali. Kasat Intelkam AKP I Nengah S Gaspar bersama 20 personel lainnya kemudian langsung menuju lokasi.
Sekitar pukul 13.00 WIT, kelompok massa tersebut berhasil dihalau dan kemudian meninggalkan TKP dengan menggunakan dua unit minibus menuju ke Komplek Suku Yali di perumahan masyarakat komplek Telkomsel.
“Pukul 13.20 Wit, massa kembali melakukan penyerangan terhadap masyarakat Suku Yali yang berada di Hotel Nuri, dilanjutkan dengan pembakaran gedung hotel,” tutur Kamal.
Polisi saat ini tengah melakukan penyidikan terhadap perkara tersebut. Usai kericuhan di Yahukimo itu, setidaknya ada sekitar 52 orang dari Sukul Kimyal yang diduga menjadi pelaku penyerangan. (sumber_cnnindonesia.com)