Sebanyak tiga Kerpala Keluarga (KK) harus kehilangan tempat tingalnya di Pondok Aren Tangerang Selatan. Pasalnya rumah yang mereka tempati roboh akibat diguyur hujan terus menerus.
Sebanyak 12 anggota keluarga tersbeut tingal di Jalan Pendidikan 2, RT 01/ RW 021, Kelurahan Parigi, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Tangsel, Urip Supriatna menerangkan, peristiwa rubuhnya rumah milik warga itu, diduga karena rumah yang dihuni 12 orang terdiri dari 3 kepala keluarga itu telah usang.
“Dikarenakan jumlah curah hujan yang tinggi dan kondisi rumah tua, menyebabkan struktur langit-langit runtuh ke bawah dan menimpa barang-barang yang ada di bawahnya sehingga menyebabkan kerusakan pada rumah tersebut,” kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Tangsel, Urip Supriatna dikonfirmasi, Rabu (13/10).
Dia menyebutkan, saat ini ke 12 anggota keluarga penghuni rumah tersebut, terpaksa diungsikan karena rumah yang sempat ditinggali mengalami kerusakan parah. “Tiga kepala keluarga di situ, ada 12 orang. 8 Orang dewas dan 4 orang lainya anak-anak. Beruntung enggak ada korban atas kejadian tersebut,” terang dia.
Urip menjelaskan, kalau peristiwa rumah roboh tersebut, terjadi pada Senin 11 Oktober 2021 malam. Tepatnya sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu penghuni rumah sedang berteduh karena hujan yang terus mengguyur sejak sore harinya.
Karena kondisi rumah yang mengalami kerusakan berat, saat ini seluruh penghuni diungsikan dengan mencari rumah kontrakan yang bisa ditinggali.
“Rumah rusak berat dan tidak bisa dihuni, serta beberapa barang rusak tertimpa reruntuhan. Luas tanah dan bangunan 164 meter persegi dengan estimasi kerugian total mencapai Rp150 juta,” ungkapnya.
Saat ini petugas BPBD dibantu warga pemilik rumah masih membersihkan sisa puing dan material bangunan yang hancur.
“Sambil menunggu koordinasi dengan pihak terkait, kami memberikan bantuan logistik berupa alat-alat kebersihan, masker, matras, selimut dan paket family kit. Keluarga korban membutuhkan bantuan untuk pembangunan renovasi rumah agar dapat digunakan kembali,” terang Urip. (sumber-Merdeka.com)