Seorang remaja lelaki berusia 16 tahun dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara atas pembunuhan Tessa Majors pada 2019.
Luciano Lewis, yang berusia 14 tahun pada saat pembunuhan itu, mengaku bersalah atas pembunuhan tingkat dua dan perampokan tingkat pertama. Dia didakwa sebagai orang dewasa.
Pada Kamis (14/10), seorang hakim menjatuhkan hukuman maksimum untuk kejahatan tersebut.
Selain hukuman pembunuhannya, Lewis juga dijatuhi hukuman 40 bulan karena perampokan, yang akan dia jalani secara bersamaan.
“Pembunuhan Tessa Majors mengoyak seluruh kota. Terdakwa masih sangat muda. Dia memiliki seluruh hidupnya di depannya tetapi Tessa Majors tidak,” kata Hakim Robert Mandelbaum di pengadilan.
Majors ditikam beberapa kali di Morningside Park, yang berada di dekat kampus Universitas Barnard dan Columbia di Manhattan.
Dalam pengakuannya, Lewis mengaku menjadi bagian dari kelompok tiga anak laki-laki. Tersangka lain dalam kasus ini, Rashaun Weaver, juga didakwa dengan pembunuhan tingkat dua dan perampokan.
Anak laki-laki ketiga, yang berusia 13 tahun pada saat pembunuhan, mengaku bersalah atas perampokan dan dijatuhi hukuman 18 bulan di fasilitas remaja.
Majors adalah musisi berbakat dan sangat peduli pada orang lain.
Chris Graham, editor Augusta Free Press di Virginia, tempat Majors magang, mengatakan bahwa Majors adalah jurnalis alami yang menggunakan platform untuk membantu orang.
“Tidak adil bahwa hidupnya dihabisi begitu saja tanpa alasan. Dia akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Dia sudah membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik,” katanya.