Sebanyak 17 misionaris Kristen Amerika Serikat beserta para anggota keluarga mereka diculik anggota geng di ibu kota Haiti, Port-au-Prince, Sabtu (16/10) waktu setempat, menurut laporan New York Times yang mengutip pejabat keamanan negara tersebut.
“Penculikan itu terjadi setelah para misionaris meninggalkan panti asuhan di negara Karibia yang dilanda krisis,” bunyi laporan New York Times dan CNN.
Sedangkan The Washington Post melaporkan bahwa sebuah audio dari Christian Aid Ministries yang berbasis di Ohio mengatakan pria, wanita dan anak-anak yang terkait dengan kelompok itu ditahan oleh geng bersenjata.
“Direktur lapangan misi dan kedutaan Amerika sedang bekerja untuk melihat apa yang bisa dilakukan,” kata audio itu seperti dikutip dari Reuters, Minggu (17/10).
Para misionaris itu diculik dari bus menuju bandara. Bus tersebut menurunkan sejumlah anggota rombongan sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan lain di Haiti.
Lonjakan kekerasan oleh gerombolan membuat ribuan orang mengungsi dan menghambat kegiatan ekonomi di negara termiskin di Amerika tersebut.
Kekerasan menjadi marak pascapembunuhan Presiden Jovenel Moise pada Juli serta gempa pada Agustus, yang menewaskan lebih dari 2.000 orang.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Haiti tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar mengenai peristiwa penculikan tersebut.