Pembunuh berantai Jeffrey Dahmer menghabis nyawa 17 pria dan anak laki-laki antara 1978 hingga 1991. Kejahatannya yang mengerikan melibatkan percobaan lobotomi untuk menciptakan zombie hidup, berhubungan seks dengan mayat, memotong-motong korbannya, dan mengkanibal bagian tubuh mereka.
Pada Februari 1992, Dahmer tiba di Lembaga Pemasyarakatan Columbia di Portage, Wisconsin. Karena ketenarannya, petugas penjara merasa lebih aman untuk menjauhkan Dahmer dari populasi umum.
Dahmer dipindahkan dari sel isolasinya ke unit tahanan karena masalah emosional. Dia juga akhirnya bisa menghadiri kelas, makan bersama dan melakukan tugas pekerjaan.
Namun, meskipun dia tampak akrab dengan sesama narapidana, yang terkadang tanpa pengawasan, akan berakibat fatal bagi Dahmer.
Di sebuah kebaktian kapel pada Juli 1994, tahanan lain mencoba menggorok leher Dahmer. Namun bilah senjata rakitan itu putus, sehingga Dahmer hanya tergores.
Pada pagi hari 28 November 1994, Dahmer sedang melakukan tugas bersih-bersih di kamar mandi gym penjara bersama dua narapidana lainnya, Jesse Anderson dan Christopher Scarver.
Ketiganya dibiarkan selama 20 menit; ketika penjaga kembali, mereka menemukan tubuh Dahmer dan Anderson dipukuli oleh Scarver. Dahmer dinyatakan meninggal satu jam kemudian; Anderson juga akhirnya mati karena serangan itu.
Dalam sebuah wawancara pada 2015, Scarver mengaku sangat membenci Dahmer. Dia bertanya-tanya apakah personel penjara sengaja meninggalkan mereka sendirian.