Seorang wanita yang dikenal selama 37 tahun hanya sebagai Horseshoe Harriet, satu dari selusin korban pembunuhan berantai Alaska, telah diidentifikasi melalui silsilah genetik dan kecocokan DNA.
Korban diidentifikasi sebagai Robin Pelkey, yang berusia 19 tahun ketika dia dibunuh oleh Robert Hansen pada awal 1980-an.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua polisi, penyelidik, dan analis yang telah bekerja keras dalam kasus ini selama 37 tahun terakhir. Tanpa kerja keras dan keuletan mereka, identitas Nona Pelkey mungkin tidak akan pernah diketahui,” ujar James Cockrell, Departemen Alaska Komisaris Keamanan Publik.
Hansen, yang memiliki toko roti, mendapat julukan “Tukang Daging” karena menculik dan memburu wanita. Banyak dari korbannya adalah seorang pekerja seks.
Pensiunan polisi Glenn Flothe, yang membantu menempatkan Hansen di balik jeruji besi, mengatakan pada 2008 bahwa korban Hansen awalnya wanita yang menarik perhatiannya, tetapi Hansen menyimpulkan bahwa penari telanjang dan pelacur lebih sulit dilacak dan tak begitu dicari.
Hansen dihukum atas kematian empat wanita tetapi mengaku membunuh beberapa lainnya. Hansen bahkan terbang dengan penyelidik ke daerah utara Anchorage, di mana dia menunjukkan tempat 17 korbannya dimakamkan.
Pada 1984, Alaska State Troopers kembali ke daerah itu, di mana sisa-sisa delapan wanita ditemukan. Secara total, 12 mayat telah ditemukan, dan 11 di antaranya telah diidentifikasi.
Satu-satunya orang yang belum diidentifikasi hanya dikenal sebagai Eklutna Annie, kata McDaniel. Mayatnya ditemukan di dekat Danau Eklutna di utara Anchorage.
Kasus ini dibuka kembali pada 2014, tahun yang sama ketika Hansen meninggal di penjara pada usia 75 tahun.