Motif pembunuhan yang dilakukan tersangka inisial A (30) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), terhadap ayah, ibu, dan kakak kandung perempuannya dilatarbelakangi karena penyakit yang dideritanya kambuh.
Diketahui A yang awalnya cuma duduk-duduk santai, tiba-tiba menyerang para korban secara membabi buta.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan mengatakan A selama ini dikenal memiliki riwayat gangguan jiwa. Penyakit itu diduga kambuh sehingga dia, yang awalnya cuma duduk-duduk, tiba-tiba menyerang ayah, ibu, dan saudara kandungnya sendiri hingga tewas.
“Bermula pelaku sementara duduk-duduk di ruang tamunya dan memperlihatkan tanda-tanda gangguan kejiwaan,” ungkap Zulpan dikutip dari detikcom, Selasa (26/10).
Setelah gejala gangguan tersebut jiwa muncul, A lantas mengambil sebuah pisau dapur hingga menyerang ayah, ibu, dan dua orang saudara kandungnya.
“Menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan satu orang mengalami luka,” ungkap Zulpan.
Diberitakan sebelumnya, aksi penikaman sadis itu terjadi di Kelurahan Ereng-ereng, Kecamatan Tompobulu, Bantaeng, sekitar pukul 10.30 Wita. Penyerangan membuat ayah dan ibu kandung pelaku sendiri, yakni Baddu (77) dan Sadia (69), meninggal dunia.
Penikaman tersebut juga menyebabkan kakak kandung pelaku, Siti Saleha (39), meninggal dunia dan seorang adik kandung pelaku, Husnul Amaliah (22), mengalami luka serius pada leher.
Sementara itu, pelaku telah diamankan ke Mapolres Bantaeng untuk penyelidikan lebih lanjut. Sebilah pisau yang diduga digunakan pelaku menikam para korban disita polisi.