News24xx.com – Sosiologi Umum dari Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta, Musni Umar, menilai para pelaku kejahatan jalanan nekad melancarkan aksinya pada siang hari karena dipengaruhi oleh tekanan ekonomi.
“Jadi gini, kalau orang lagi susah itu nekad. Apa aja akan dilakukan, kalau dalam kehidupan normal pasti gak akan berani melakukannya itu, sebab risikonya berat. Pertama, kan, kalau ditangkap oleh masyarakat akan dipukulin babak belur,” ujar Musni saat dihubungi.
Selain itu, biasanya para pelaku kejahatan jalanan seperti penjambretan tersebut juga dipengaruhi oleh minuman keras atau narkoba untuk meningkatkan nyalinya.
“Tetapi biasanya yang membuat mereka melakukannya itu, apakah miras atau narkoba, nah, mereka ada keberanian untuk melakukan tindak kriminal,” ungkap Musni.
Bisa saja kata Musni, hasil kejahatannya pun digunakan untuk membeli narkoba atau miras. Namun, miras atau narkoba bukan sebagai pendorong utama.
Justru, yang menjadi pemicu utama orang nekad berbuat jahat saat siang hari apalagi dalam kondisi ramai adalah tekanan ekonomi.
Agar kasus kejahatan seperti pejambretan tersebut tidak terjadi dikemudian hari, pemerintah harus segera membangkitkan ekonomi yang sedang lesu.
Khususnya kata Musni, ekonomi di kalangan menengah ke bawah.
Dengan cara menggelontorkan anggaran yang ada dalam bentuk padat karya.
“Jadi ada pekerjaan-pekerjaan yang kecil-kecil cukup diberikan kepada rakyat untuk melakukan secara gotong royong. Tetapi mereka diberi dana diberi ongkos untuk biaya mereka melakukan tiap hari,” cetus Musni.
Dipastikannya, bila ekonomi rakyat kecil tercukupi, maka angka kasus kejahatan jalanan, otomatis akan berkurang.
“Kalau tidak kasus serupa ini semakin banyak terjadi,” pungkasnya. ***