Video aksi siswa SMA berseragam putih abu-abu, beradu argumen dengan polisi, bahkan berani menantang duel polisi tersebut viral di media sosial. Dalam rekaman itu, tampak jelas jika siswa SMA itu dalam kondisi mabuk. Kejadian itu terjadi di Terminal Tondano, Minahasa.
Adapun polisi yang ditantang duel tersebut adalah Kapolsek Toulimambot, IPTU Sinaga. Sementara siswa berseragam putih abu-abu yang menantang duel diketahui adalah siswa SMK di Minahasa. Selain itu, diketahui juga merupakan anak seorang polisi yang bertugas di Polres Tomohon.
“Ya, siswa tersebut anak polisi,”kata Kapolres Minahasa, AKBP Tommy Souissa SIK mengutip dari Kumparan.
Sementara itu, kronologis kejadian tersebut, berawal ketika Kapolsek Toulimambot, IPTU Sinaga, yang sedang berada di sekitar Terminal Tondano untuk menggunting rambut, mendapatkan laporan dari masyarakat sekitar, jika para siswa yang mabuk telah melakukan hal-hal yang mengganggu ketertiban masyarakat.
Bahkan, kedua siswa yang beradu argumen dan menantang Kapolsek itu, juga dilaporkan telah melakukan tindakan penganiayaan terhadap seorang pelajar dan seorang wanita paruh baya, saat berada dalam mobil angkutan kota. Kasus ini sendiri sudah dilaporkan ke Polsek setempat.
Karena mendapatkan laporan dari masyarakat terkait tindakan para siswa yang mabuk itu, Kapolsek seorang diri datang untuk melakukan upaya pengamanan namun dilawan oleh para siswa tersebut. Bahkan, saat kejadian, Kapolsek dibentak-bentak, serta didorong dan diajak duel.
Namun, Kapolsek memilih untuk tidak langsung melakukan tindakan represif, mengingat keduanya adalah siswa yang masih berada di bawah umur, walaupun saat kejadian, masyarakat sekitar sudah meminta Kapolsek untuk segera menangkap dan memberikan pelajaran untuk para siswa yang mabuk tersebut.
Kapolsek Memilih Memaafkan Siswa Mabuk yang Tantang Duel
Kapolsek Toulimambot, IPTU Sinaga, memilih untuk memaafkan kedua siswa mabuk yang beradu argumen serta mengajaknya duel di terminal Tondano. Kasus ini pun berakhir damai, setelah pihak Polres Minahasa mempertemukan Kapolsek dengan kedua siswa yang didampingi orang tua, Selasa (2/11) malam.
Kasat Reskrim Polres Minahasa, AKP Edy Susanto, menyebutkan dalam kesepakatan damai itu, para siswa dan orang tua mereka membuat surat pernyataan tak akan melakukan perbuatan yang sama lagi.
“Jadi para siswa didampingi orang tua telah bersepakat damai dengan Kapolsek Toulimambot,” kata Susanto.
Namun demikian, untuk kejadian penganiayaan terhadap perempuan MS dan seorang pelajar lainnya JM, ketika berada dalam Angkutan Kota (Angkot), Susanto mengatakan itu adalah kewenangan Polsek Tondano, karena laporan dibuat oleh dua korban di tempat tersebut.
“Karena itu beda kasus dan korban melaporkan ke Polsek Tondano, jadi hal itu akan ditangani oleh Polsek. Kami di Polres Minahasa hanya menangani kasus yang berkaitan dengan Kapolsek Toulimambot,”ujar Susanto kembali.
Sementara itu, Wakapolres Minahasa, Kompol Adi Edwin Hariawang, mengingatkan kepada seluruh orang tua untuk bisa berperan dalam mendidik anak, agar kejadian memalukan seperti ini tak terjadi.
“Peran orang tua sangat penting untuk tumbuh kembang anak,”kata Adi kembali.