Seorang kakek di salah satu penginapan yang berada di Desa Talangagung, Kelurahan Kepanjen, menyisakan tanda tanya bagi sebagian pihak. Pasalnya, saat tiba di penginapan tersebut, kondisinya sehat dan segar.
Melansir dari Pojoksatu, peristiwa tersebut tepatnya terjadi Senin (1/11). Pria berusia 59 tahun yang diketahui bernama Subari tersebut dilaporkan tewas tidak lama setelah check in bersama rekan wanitanya.
Warga Desa Mojosari RT 02 RW 01 tersebut diketahui check in bersama wanita bernama Kusrini pada pukul 00.15 WIB. Kepada petugas, wanita 45 tahun itu menuturkan bahwa Subari mengalami kejang dan selanjutnya tidak sadarkan diri.
Kepanikan mulai terjadi sekitar 75 menit kemudian atau pukul 01.30 WIB. Saat itu, Subari mengalami kejang-kejang dan membuat Kusrini bingung.
Kusrini yang panik kemudian keluar dari kamar dan meminta tolong kepada Tarmuji untuk memanggil petugas medis.
“Temannya langsung keluar kamar dan meminta tolong sama saya kalau Subari mengalami kejang. Akhirnya saya telepon Puskesmas dan Polsek Kepanjen,”ucap Tarmuji saat ditemui di Hotel Talangagung.
Merespons laporan itu, Kapolsek Kepanjen AKP Sri Widyaningsih bersama petugas medis Puskesmas Kepanjen langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab kematian Subari.
Dari hasil olah TKP, petugas tidak menemukan adanya tanda-tanda tindak kekerasan terhadap Subari. Dugaan awal, pria tersebut tewas akibat serangan jantung. Di sekitar lokasi korban juga tidak ditemukan sisa-sisa obat kuat maupun obat penambah stamina.
“Dugaan awal serangan jantung. Dari keterangan keluarga korban, Subari memang memiliki riwayat penyakit jantung,”ucap AKP Widya, saat ditemui di Polsek Kepanjen.
Mantan Kapolsek Wagir itu menambahkan, pihak keluarga korban telah menerima laporan kematian korban dan enggan untuk dilakukan otopsi. Oleh karena itu, Polsek Kepanjen memberikan surat pernyataan penolakan otopsi kepada keluarga Subari.
“Penandatanganan surat pernyataan juga sudah disaksikan oleh perangkat desa setempat,”tutupnya.