Tubagus Joddy (24) ditahan di Rutan Polres Jombang setelah ditetapkan sebagai tersangka kecelakaan Vanessa Angel. Sopir Vanessa ini menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum ditempatkan di balik jeruji besi.
Joddydisebut telah membaur dengan tahanan lain di Mapolres Jombang, Jawa Timur. Ia dikumpulkan dengan tahanan pidana umum lainnya.
Kapolres Jombang AKBP Agung Setyo Nugroho mengatakan, Polres Jombang telah menahan sopir Vanessa Angel, Tubagus Joddy sejak Kamis malam, (11/11) sekitar jam 20.00 Wib.
Ia menghuni Rutan Polres Jombang, setelah berkas persyaratan administrasi penahanannya dinyatakan lengkap oleh Satuan Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Sat Tahti) Polres Jombang.
Berdasarkan foto yang beredar, nampak Joddy telah mengenakan baju tahanan dengan nomor 4 di bagian pundak. Rambutnya pendek, tidak seperti di unggahan foto terakhirnya di akun instagram yang terlihat keriting.
Terlihat di foto, Joddy tengah menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum menjadi penghuni rutan Polres Jombang.
Nampak, beberapa penyidik mendampinginya. Berbeda dengan Gala Sky, anak Vanessa Angel yang mengalami luka di bagian kiri wajahnya, Joddy tidak nampak luka luar sedikit pun.
Agung Setyo menjelaskan berkas persyaratan adminstrasi itu seperti surat perintah penahanan, surat keterangan sehat, surat keterangan hasil swab bebas Covid-19 serta keterangan riwayat penyakit dari klinik atau rumah sakit.
“Setelah administrasinya lengkap, tersangka dilakukan penahanan di Polres Jombang,” katanya dilansir dari Merdeka.com, Jumat (12/11)
Agung mengungkapkan, kondisi kesehatan Tubagus Joddy saat ini cukup sehat. Di dalam penjara Polres Jombang, ia membaur dengan tahanan kasus lain. Tidak ada tempat khusus bagi Tubagus Joddy.
Seperti diketahui, Joddy sudah menyandang status tersangka dengan jeratan pasal 310 ayat 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya dengan ancaman enam tahun penjara dan denda Rp12 juta, dan atau Pasal 311 Ayat 5 UU RI Nomor 22 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya dengan ancaman 12 tahun penjara dan denda Rp24 juta.