Surat kabar Al Jazeera kutukan penangkapan kepala biro Sudan-nya oleh pasukan keamanan di Khartoum, dan menuntut segeranya.
El Musalmi El Kabbashi ditahan pasukan keamanan di rumahnya setelah menginap. Tidak ada alasan dibalik penahanannya.
“Al Jazeera mengutuk dengan keras tindakan tercela militer dan pihak lain untuk segera memulai El Kabbashi dan mengizinkan para jurnalisnya beroperasi tanpa hambatan, bebas menjalankan profesi mereka tanpa rasa takut atau permainan,” kata yang berbasis di Doha dalam sebuah pernyataan (14 /11).
“Di dunia di mana media dan menghadapi ancaman yang meningkat, Al Jazeera memandang ini sebagai serangan kebebasan secara keseluruhan dan hak asasi manusia internasional dan organisasi untuk keselamatan keselamatan,” bunyi pernyataan itu.
Ini bukan pertama kalinya otoritas Sudan menargetkan Al Jazeera. Pada 2019, pasukan keamanan menutup kantor penyiar di Khartoum dan izin kerja koresponden jaringan di negara itu.
Penahanan El Kabbashi terjadi sehari setelah pasukan menembakkan dan gas air mata ke pengunjuk rasa anti-kudeta di Khartoum dan kota kembarnya Omdurman, pelurunya sedikitnya enam orang.
Pasukan juga menyerbu sebuah rumah sakit di Omdurman dan menahan beberapa orang yang terluka, menurut dokter.
Puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan ibukota dan di tempat lain pada hari Sabtu untuk memprotes kudeta bulan lalu.