Video petugas kesehatan China membunuh seekor anjing peliharaan dengan linggis setelah pemiliknya dikirim untuk karantina COVID-19 telah memicu kemarahan.
Pengguna media sosial menyuarakan keprihatinan mereka terkait tindakan ekstrem yang dilakukan otoritas lokal tersebut.
Pemilik anjing diminta untuk mengisolasi diri di sebuah hotel setelah kasus COVID-19 ditemukan di kompleks apartemen mereka di Shangrao, provinsi Jiangxi.
Keesokan harinya, petugas kesehatan dengan pakaian hazmat memasuki apartemen mereka, dan rekaman keamanan menunjukkan salah satu dari mereka memukul kepala corgi, anjing peliharaan pemilik apartemen dengan linggis.
“Bahkan jika mereka mengira anjing itu ancaman atau pembawa virus, mereka setidaknya harus mengujinya terlebih dahulu,” kata pemilik corgi, yang mengidentifikasi dirinya hanya sebagai Ms Fu, kepada stasiun TV Shanghai.
Video yang dibagikan minggu lalu itu memicu gelombang kemarahan terhadap cara pihak berwenang memperlakukan hewan sambil menegakkan aturan pencegahan COVID-19.
“Jika pemerintah yang mengaku melayani rakyat menegakkan hukum dengan begitu brutal, apakah pemerintah masih bisa dipercaya?” cuit seorang pengguna di platform Weibo.
Sementara pemerintah setempat mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu (13/11) bahwa mereka telah meminta maaf kepada wanita itu atas pembunuhan corgi.
Pemerintah juga mengatakan sudah menegur dan mendidik pekerjanya, mengklaim bahwa mereka yang membunuh anjing sudah dicopot dari jabatan.