News24xx.com – Seekor anak gajah Sumatera mati dengan menyedihkan di Aceh kemarin, hanya beberapa hari setelah dia diselamatkan dari perangkap pemburu dengan bagian belalainya yang hampir putus.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) provinsi itu menyelamatkan perempuan berusia 1 tahun di dekat desa Alue Meuraksa pada hari Minggu. Para pejabat yakin bayi gajah itu telah terjerat dalam perangkap selama berhari-hari.
Petugas BKSDA kemudian membawanya ke pusat pelatihan gajah di Saree, Kabupaten Aceh Besar di mana setengah dari belalainya diamputasi dalam prosedur medis darurat.
Sayangnya, anak sapi itu mati pada Selasa pagi setelah awalnya menunjukkan tanda-tanda penyembuhan setelah diamputasi dan perawatan pada hari Senin.
“Ketika dia diselamatkan, belalainya membusuk, hampir putus, jadi kami membawanya ke pusat untuk intervensi medis. Dalam dua hari ini kondisinya membaik, tetapi infeksi menyebar karena sudah lama terjebak,” kata Kepala BKSDA Aceh Agus Ariyanto kemarin.
Agus mengatakan, otopsi sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian anak sapi tersebut.
Pada bulan Juli, BKSDA menemukan seekor gajah Sumatera dewasa yang dipenggal kepalanya di Aceh, dengan pihak berwenang mencurigai bahwa hewan yang terancam punah itu dibunuh untuk diambil gadingnya setelah menemukan jejak racun dalam sistem pencernaannya.
Sekitar 700 gajah Sumatera tetap berada di alam liar di pulau itu, dengan populasi mereka yang menurun hingga 50 persen dalam tujuh tahun terakhir, menurut data pemerintah Indonesia.
Gajah sumatera ( Elephas maximus sumatranus ), subspesies gajah Asia, merupakan spesies yang terancam punah.
Mereka dilindungi oleh undang-undang konservasi Indonesia, tetapi terus menghadapi ancaman serius seperti pembalakan liar, konflik manusia-satwa liar, dan perburuan ilegal — di mana sebagian besar pemburu membunuh hewan itu untuk diambil gadingnya. ***