Komplotan pencopet asal Jakarta yang beraksi saat perhelatan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Lombok NTB, Minggu (21/11), ditangkap polisi.
Penangkapan komplotan pencopet tersebut merupakan hasil pengungkapan polisi tak berseragam yang menyusup ke tribun penonton dan menemukan aksi pencurian tersebut saat WSBK berlangsung.
Dari komplotan yang berjumlah delapan orang tersebut, terdapat satu keluarga terdiri dari ayah berinisial DC, ibu LO, anak DA , dan satu orang merupakan tetangganya AW yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda NTB Kombes Pol Hari Brata menjelaskan, komplotan pencuri tersebut memiliki peran yang berbeda-beda.
“Keempat pelaku mempunyai tugas yang berbeda, anak pelaku bertindak sebagai pengalih perhatian, ibunya sebagai eksekutor, tetangga pelaku mengoper barang dan terakhir suami atau bapak pelaku bertindak sebagai pengumpul barang,” ungkap Hari dilansir Kompas.com, Selasa (23/11).
Modus operasi yang dilakukan pelaku yaitu mengambil barang berharga dari tas wanita yang terbuka dan lengah, dengan sistem kerja sama ada yang mengambil, mengoper, memepet dan ada yang membongkar barang bukti.
Komplotan pencopet ini datang dari Jakarta pada Jumat (19/11).
Sebelum melakukan aksinya, mereka menginap di sebuah kos-kosan di Desa Gerupuk dan menyewa kendaraan untuk menuju lokasi.
“Empat di antaranya (satu keluarga) sudah ditetapkan tersangka. Sedangkan empat lainnya masih didalami, dan kami akan terus lakukan pengembangan agar komplotan mereka ini berhasil kami ringkus hingga ke akarnya,” tegas Hari.
Adapun barang bukti yang diamankan polisi yakni, empat buah handphone di antaranya dua merek Samsung, satu handphone Android, dan satu iPhone, kemudian pakaian berupa topi, baju, dan sweater yang dikenakan pelaku.