Sejak Erupsi Semeru Sabtu kemarin (4/12) membuat ribuan warga mengungsi ke berbagai tempat. Bahkan, hampir 3 ribu rumah mengalami kerusakan akibat guguran awan panas erupsi Semeru.
Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, hingga Minggu (5/12), sebanyak 2.970 rumah terdampak erupsi Gunung Semeru.
“Hingga hari ini (Minggu, 5/12), pukul 17.00 WIB untuk kerusakan rumah tercatat sebanyak 2.970 rumah, dan 13 fasilitas umum berupa jembatan, sarana pendidikan, dan tempat ibadah juga mengalami kerusakan,”kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo, di Lumajang, Minggu malam (5/12).
Selain itu, BPBD mencatat 14 orang meninggal dunia akibat erupsi Semeru ini. Sementara 69 orang warga yang mengalami luka-luka telah mendapat perawatan di beberapa puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Lumajang.
Akibat erupsi Semeru ini jembatan Gladak Perak yang menjadi penghubung utama Lumajang-Malang lewat selatan terputus total. Akibatnya warga di Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari terisolasi.
“Akses jalan menuju lokasi pengungsi masih tertutup hujan yang disertai abu vulkanik Gunung Semeru yang masih cukup tebal,”terangnya melansir dari RMOL.