Kepolisian Daerah Riau bersama Polres Rohul membongkar makam anak ibu muda korban pemerkosaan di Desa Mahato, Rohul, Sabtu (11/12/2021). Pembongkaran makam anak berusia 2 bulan itu dilakukan dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara dan di hadiri Kapolres Rohul, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito.
“Kemarin dilakukan outopsi dimakam anak korban. Korban ZU (19) juga hadir,”kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto, Minggu (12/12/2021).
Sunarto mengatakan tujuan outopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian anak korban yang diduga dianiaya oleh pelaku DK saat memperkosa korban ZU.
“Yang jelas untuk mengetahui kematian korbannya. Dokter forensik yang datang ke makam untuk outopsi,”ujar Sunarto melansir dari Kompas.
Sebelumnya wanita berinisial ZU (19) di Rokan Hulu, mengaku diperkosa empat pria. Terduga pelaku pemerkosaan disebut sempat membanting bayi ZU. Bayi tersebut meninggal.
“Benar, bayi korban perempuan meninggal dunia setelah rentetan kejadian,”kata pengacara korban Andri Hasibuan.
Andri mengatakan ZU diduga diperkosa di depan dua anaknya yang masih berusia 2 bulan dan 3 tahun. Korban disebut tidak melawan karena diancam dengan pisau.
“Bayi 2 bulan lebih ini dibanting dan korban diperkosa di hadapan anaknya. Ada pisau ditempelkan keleher korban,”ungkapnya.
Pemerkosaan itu diduga terjadi berulang kali pada September hingga Oktober 2021. Korban diduga diperkosa empat orang di beberapa lokasi berbeda.
Selain itu, korban juga mengaku diancam dua oknum polisi di Polsek Tambusai Utara. Pengancaman dilakukan disebut karena korban tidak mau berdamai dengan pelaku pemerkosaan, DK.
Atas insiden itu, dua oknum polisi Polsek Tambusai, Kanit JL dan Bripda RS diperiksa Propam Polda Riau. Keduanya diperiksaan atas dugaan pelanggaran etik kepolisian.