Jenazah pekerja migran Indonesia (PMI)/TKI ilegal bergelimpangan di bibir pantai, ada yang ditemukan terperangkap di dalam perahu pancung yang terbalik itu.
Kapal TKI Ilegal yang karam di Pantai Tanjung Balau, Johor, Malaysia disebutkan berangkat dari Tanjunguban, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri lewat jalur tak resmi.
Barang-barang mereka bertebaran seperti pakaian, tas, dokumen dan sejumlah barang lainnya seperti bingkai foto dan sebagainya.
Kejadian ini sangat miris. Kejahatan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ini memang tak kunjung habis. Tawaran pemberangkatan ke Malaysia lewat jalur ilegal dilakukan secara terkoordinasi oleh para ‘mafia’ TKI ilegal.
Kejadian kecelakaan perahu saat pemberangkatan TKI ilegal ini sudah banyak menelan korban nyawa.
Data terakhir, kasus kapal karam di Tanjung Balau, 25 orang dalam pencarian, 14 orang ditemukan selamat dan 11 jenazah ditemukan.
Pelaksana Fungsi Konsuler, Konsulat Jendral RI di Johor Bahru, Iim Rohimah dalam laporan tertulis menyebutkan jenis kapal adalah boat pancung dengan ukuran panjang 25 meter, lebar 3 meter dilengkapi 4 mesin dengan kekuatan 200 HP, berangkat dari Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.
Insiden tersebut terjadi pukul 05.00 waktu setempat, atau 0,3 nautical miles sebelah tenggara Tanjung Balau.
Konjen RI mendapat data dari Pusat Kawalan Operasi Maritim (MRSC) Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Negeri Johor dan IPD (Polres) Kota Tinggi.
“Diduga kapal karam saat akan menurunkan penumpang di sekitar Perairan Tanjung Balau. Dihantam ombak akibat cuaca buruk,” terang Iim.
Lantas dimana tekong kapal penyelundup TKI ilegal ini? Dari 14 orang selamat tersebut, terdiri dari 12 laki-laki dan 2 orang perempuan.
Dari dua perempuan satu dirawat di RS Kota Tinggi karena mengalami dehidrasi. “Dari 12 orang laki-laki yang selamat, satu diantaranya diduga pelaku TPPO (tekong),” sebutnya.
Sebanyak 14 orang selamat telah diamankan oleh Angkatan Tentera Malaysia (ATM) di Tanjung Sepang, Kota Tinggi, untuk dilakukan penyidikan dan PCR tes.
Terkini dikabarkan sudah ditemukan total 18 mayat. Petugas penyelamat di Johor, Malaysia sedang berupaya melakukan pencarian korban hilang. Para korban merupakan pekerja migran Indonesia (PMI)/TKI yang masuk Malaysia lewat jalur ilegal. (sumber-Batamnews.com)