Dewan Keamanan dan Ketertiban Mahasiswa Perhimpunan Pelajar dan mahasiswa Indonesia (DKKM-PPMI Mesir) angkat bicara soal pemberitaan dugaan pencabulan anak dibawah umur oleh pria inisial MH (24) saat berada di Pekanbaru.
MH disebut sebagai salah satu mahasiswa yang sedang kuliah di Mesir. Saat berkunjung ke Pekanbaru, dia diduga mencabuli bocah 6 tahun di lingkungan sebuah masjid.
Muhammad Fikri Mirfaqo, perwakilan DKKM-PPMI Mesir menyebut, hal itu perlu diklarifikasi. Sebab, katanya, oknum tersebut bukanlah lagi mahasiswa di Mesir.
Tersangka bahkan telah dideportasi dari Mesir. Keputusan pemberhentian anggota DKKM-PPMI terhadap MH telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Resmi oleh Kekeluargaan pada tanggal 19 Juli 2021. Surat tersebut juga ditandatangani oleh beberapa pihak juga telah disetujui oleh PPMI Mesir dan KBRI Kairo.
Hal itu diambil berlandaskan kebijakan yang telah dipertimbangkan secara matang oleh perwakilan pelajar dan mahasiswa Indonesia Mesir.
“Dalam surat tersebut, tersangka berinisial HM menyatakan dan mengakui telah menyalahi peraturan organisasi berupa pelanggaran terhadap norma yang telah ditetapkan sebagai pelajar di Mesir. Anggota DKKM-PPMI Mesir tersebut juga berharap kepada tersangka atas terjadinya kejadian ini agar dapat mengubah dan merenungi segala tindakan tidak baik ini,” ujar Muhammad Fikri Mirfaqo dalam rilis resmi yang dilansir dari situs ppmimesir.od.id.
Selain itu, lanjutnya, data dan informasi yang telah dikumpulkan oleh Kastrat PPMI Mesir bahwa tersangka MH telah dipulangkan ke Indonesia sejak tanggal 1 September 2021 secara tidak hormat.
Maka dari itu, lanjutnya, PPMI Mesir menyatakan bahwa tersangka pencabulan bocah di Pekanbaru tidak bisa dikatakan sebagai mahasiswa di Mesir lagi. Serta mengimbau agar media bersikap bijak dan arif dalam menuliskan berita.
“Dengan itu Kastrat PPMI Mesir telah membuat surat pernyataan Nomor: 001/10/KASTRATPPMI/XII/2021 sebagai bentuk ikhtiar dan kepedulian dalam menjaga nama baik Universitas al-Azhar dan Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia di Mesir,” tuturnya melansir dari Cakaplah.