Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru menjatuhkan vonis 4 tahun penjara pada mantan Bupati Kuansing Mursini. Vonis ini lebih rendah dari tuntutan jaksa 8,5 tahun.
Sidang putusan ini dibacakan oleh Hakim PN Tindak Pidana Korupsi Pekanbaru, Jumat (7/1/2022) sore secara virtual di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Pekanbaru.
“Menyatakan terdakwa Mursini terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 4 tahun,”kata Ketua Majelis, Dahlan dalam putusan yang dibacakan sebagaimana melansir dari Riauaktual.
Selain pidana pokok, Mursini juga dijatuhi pidana tambahan denda Rp100 juta. Selain itu, hakim juga meminta Mursini mengganti uang kerugian negara Rp150 juta.
“Denda Rp100 juta. Dengan ketentuan jika tidak dibayar akan diganti pidana kurungan selama 2 bulan. Menghukum terdakwa untuk mengganti uang Rp150 juta paling lama 1 bulan setelah putusan ini berkekuatan hukum tetap,”papar majelis.
Jika uang pengganti tidak dibayar Mursini dalam kurun waktu 1 bulan sejak putusan berkekuatan tetap, hakim memerintahkan agar harta benda Mursini disita untuk dilelang sebagai penggantinya.
Sebelumnya, Kejari Kuantan Singingi menetapkan Mursini sebagai tersangka pada Juli 2021. Mursini diduga telah melakukan korupsi pada enam kegiatan Setda Kuantan Singingi yang bersumber dari APBD 2017.
Pada 1 September lalu, sidang dakwaan terhadap Mursini digelar di PN Tipikor Pekanbaru. JPU mendakwa politisi PPP itu mengatur fee pendanaan dari 6 kegiatan untuk keperluan pribadi dan kelompok.
Dalam dakwaan yang dibacakan jaksa, Mursini disebut menyetor uang kepada orang yang mengaku sebagai pegawai KPK. Dana Rp650 juta itu disetorkan dua kali, masing-masing Rp500 juta dan sisanya Rp150 juta pada 2017.
“Terdakwa memerintahkan saksi M Saleh untuk menyediakan uang Rp 500 juta untuk diserahkan kepada seseorang yang mengaku pegawai KPK,” demikian ujar jaksa dalam dakwaan yang dibacakan.