Akbar Khorramdin (81) dan istrinya, Iran Mousavi (74) adalah pasutri lansia Iran yang melakukan serangkaian pembunuhan termasuk terhadap anak-anaknya sendiri.
Pada Mei 2021, petugas kebersihan menemukan jenazah putra pasangan Akbar dan Iran, Babak (47) di tempat sampah.
Iran dan Akbar lalu diinterogasi dan mengaku telah membius, mencekik, menikam dan memutilasi Babak agar muat dalam kantong sampah.
Putri mereka, Arezou, dan suaminya, Faramaz, juga dilaporkan hilang pada 2011. Setelah diinterogasi lebih lanjt, Akbar dan Iran juga mengakui telah membunuh mereka.
“Saya tidak merasa bersalah atas pembunuhan apa pun. Saya membunuh orang-orang yang sangat korup secara moral,” kata Akbar Khorramdin.
“Kami berdua yang memutuskan untuk membunuh. Suami saya menyarankannya dan saya setuju. Saya memiliki hubungan yang baik dengan suami saya. Dia tidak memukuli saya,” kata Iran Mousavi.
Menurut cerita Akbar dan Iran, putra mereka, Babak, adalah anak yang agresif, juga melakukan hubungan di luar nikah. Sementara Arezou, diklaim sebagai wanita pecandu narkoba dan alkohol.
Iran dan Akbar diminta menjalani evaluasi psikiatri, namun menariknya, seiring perkembangan kasus, Iran membalikkan badannya terhadap sang suami.
Iran mengklaim bahwa Akbar benar-benar kasar padanya, dia juga mengatakan bahwa Akbar bahkan memperkosa Arezou.