Seorang hakim wilayah Detroit meminta maaf setelah menyumpahi imigran berusia 72 tahun yang menderita kanker, berharap pria lansia itu bisa masuk ke penjara karena persoalan properti.
“Saya bertindak lewat batas. Saya sangat malu,” kata Alexis Krot, seorang hakim di Pengadilan Distrik Hamtramck.
“Saya meminta maaf kepada orang yang muncul di hadapan saya dan kepada seluruh komunitas kami karena gagal memenuhi standar tinggi yang diharapkan dari petugas kehakiman kami, dan yang saya harapkan dari diri saya sendiri,” tambahnya.
Pernyataan itu dikeluarkannya pada Selasa (25/1), beberapa hari setelah memerintahkan Burhan Chowdhury untuk membayar $100 karena tak mencabut rumput dan tumbuh-tumbuhan lain di bagian belakang propertinya.
Permintaan maaf hakim mengikuti laporan TV tentang kasus tersebut dan kritik tentang bagaimana dia memperlakukan pria itu.
“Memalukan! Tetangga harusnya tak melihat itu. Anda seharusnya malu pada diri sendiri,” kata Krot saat sidang online pada lansia itu.
“Jika saya bisa memberi Anda waktu penjara untuk ini, saya akan melakukannya.”
Selama sidang lewat Zoom, Chowdhury, bahkan terdengar sulit bernapas saat menjelaskan kepada Krot bahwa dirinya sangat lemah dan tidak dapat membersihkan rumput yang menutupi halaman rumahnya.
Sebelumnya pada 2 Agustus, Chowdhury dikenakan denda dan peringatan lantaran gagal menjaga pagar, jalan setapak, trotoar atau gang bebas dari pohon, rumput dan dedaunan.