SI melaporkan aksi penipuan dari pria yang dikenalnya di Instagram ke Polda Jawa Timur
Modusnya, pelaku melakukan PDKT (pendekatan) dan mengaku sebagai karyawan di kapal pesiar. Pria tersebut meminta uang kepada calon korban.
Janda satu anak itu belum mengalami kerugian materiil. Namun, dia merasa perlu membuat laporan agar polisi bertindak. Dia khawatir pelaku memakan korban lain.
Warga Sidoarjo tersebut menjelaskan, potensi itu sangat terbuka setelah ada teman perempuannya yang punya cerita sama.
”Awalnya, akun kami dikirimi pesan pribadi. Intinya ngajak kenalan,” ujarnya.
SI menyebut akun yang dipakai pelaku lebih dari satu. Namun, foto profilnya sama. Belakangan, dia tahu foto itu juga palsu. Orang yang wajahnya dicatut bahkan sampai harus membuat video klarifikasi.
”Orang Malaysia. Namanya Khairul Amri,” jelasnya sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id.
Dia mengungkapkan, setelah mendapat respons, pelaku berusaha menjalin keakraban.
Lambat laun dia meminta nomor telepon. Dalihnya, memudahkan komunikasi.
SI menyebut pelaku mahir berkomunikasi dan lihai mengeluarkan bujuk rayu agar korban teperdaya.
”Bahkan, teman saya sampai dijanjikan dinikahi,” kata dia.
Dia menyampaikan, seiring dengan berjalannya waktu, pelaku akan meminta uang. Dalihnya, uang itu digunakan untuk menemui korban.
”Dia mengaku ke semua incarannya kerja di kapal pesiar. Uangnya disita perusahaan untuk jaminan. Jadi, dia tidak punya uang,” paparnya.
SI mengaku nyaris terjebak penipuan tersebut. Namun, dia akhirnya curiga setelah mencari latar belakang profil akun pelaku.
”Wajah orangnya ternyata sering dipakai pelaku penipuan,” ungkapnya.
Beberapa saat berselang, dia bertemu dengan sejumlah temannya. SI menceritakan pengalamannya itu.
Di luar dugaan, ada temannya yang sudah menjadi korban. Dia pernah mengirimi pelaku uang Rp50 juta.
”Tapi, dia gak mau lapor karena malu,” ucapnya.
Kasubdit Siber Polda Jatim AKBP Wildan Alberd menyatakan, modus penipuan itu ada sejak lama.
Beberapa kasus yang terungkap menunjukkan bahwa pelakunya adalah narapidana (napi).
”Bukan fenomena baru, tapi masih eksis,” terangnya.
Polisi akan menelusuri pemilik akun yang dilaporkan. Walau, pengadu belum mengalami kerugian materiil.
Wildan pun mengimbau masyarakat tidak mudah percaya kepada orang asing yang dikenal di dunia maya.
”Di dunia nyata saja, kita harus hati-hati terhadap orang asing, apalagi di dunia maya,” tuturnya.