Kisah pilu Rayan Awram, bocah berusia 5 tahun yang meninggal dunia setelah terjebak selama 4 hari dalam sebuah sumur menarik perhatian dunia.
Pemerintah Maroko saat ini tengah mempersiapkan pemakanan Rayan Awram hari ini.
Salah satu pejabat Maroko mengatakan Rayan akan dimakamkan di kampung halamannya, Ighnare.
“Keheningan menyeruak pagi ini di desa,” kata salah satu penduduk, dikutip AFP, Senin (7/2).
Pada Sabtu malam, orang-orang bersorak saat petugas SAR berhasil menyelamatkan Rayan. Namun, kegirangan itu menguap usai publik mengetahui bocah itu tewas. Telat diselamatkan.
Kabar kematian Rayan disampaikan Kabinet kerajaan Maroko, setelah Raja Mohammed VI, memanggil orang tua anak itu dan menyampaikan belasungkawa.
“Kami berterima kasih kepada Yang Mulia Raja, pihak berwenang dan semua orang yang telah membantu kami,” kata ayah Rayan, Khaled Awram, pada Sabtu malam dikutip AFP.
Jenazah Rayan dibawa ke rumah sakit militer di Rabat. Namun tak ada laporan apapun soal autopsi.
Kematian Rayan mengagetkan penduduk lokal hingga seantero Maroko.
“Semoga Almarhum (Rayan) beristirahat dengan tenang, dan semoga Tuhan membuka pintu surga untuk dia,” kata seorang penjual di Rabat, Mourad Fazai.
Pengguna media sosial dari Prancis hingga Amerika Serikat juga menyampaikan bela sungkawa atas kematian bocah nahas itu.
“Dia menyatukan orang-orang di sekitarnya,” kata salah satu netizen di Twitter.
Namun, ada warganet yang melihat dengan cara lain. Ia mengatakan, negara-negara Arab tergerak menyelamatkan seorang anak di Maroko tapi membiarkan kelaparan menerjang.
“Sementara yang lain mati kelaparan atau konflik di Yaman dan Suriah,” kata dia.
Rayan dinyatakan meninggal sesaat sebelum berhasil diselamatkan setelah terperangkap di dalam sumur sedalam 32 meter selama lima hari di musim dingin pada Sabtu (5/2).
Rayan terjebak terjadi saat sang ayah tengah memperbaiki sumber penghasil air di dekat rumah mereka.
Khaled kemudian meminta bantuan untuk menyelamatkan sang anak.
Rayan jatuh dalam sumur sedalam 32 meter dengan lebar 45 sentimeter yang semakin menyempit ke bawah. Medan yang cukup rumit ini membuat penyelamat tak bisa langsung turun sendiri menolong anak itu.