Duka mendalam masih menyelimuti keluarga remaja cantik yang tewas dibunuh dan jasadnya dikubur di kebun sawit di Kabupaten Siak.
Sang ibu Hani Setiani (51), kini terus menangis mengenang sang buah hati. Hingga 6 hari tak tertelan nasi.
“Sejak Vebi hilang Rabu kemarin sampai sekarang, tidak termakan nasi, mata saya tidak bisa tertidur. Saya sebenarnya belum bisa terima kenyataan ini,” kata Ani, panggilanya, sambil terisak-isak.
Setiap malam, Ani membayangkan VRM meronta dan minta tolong di dalam pondok kebun sawit itu.
Kadang kala, ia menghayal saat yang tepat ia tiba menyelamatkan VRM dari kejahatan SAS.
Tetapi aksi heroik itu hanyalah dalam bayangannya, sebab takdir sudah jatuh pada anaknya tersebut.
“Bukan saya tidak mau makan dan tidur, tetapi selera itu tidak ada. Mau tidur selalulah terbayangkan bagaimana anak saya menahan sakit sambil minta tolong. Seandainya saya tiba saat itu, itulah terus yang membuat saya tidak bisa tidur,” tutur Ani sebagaimana mengutip dari Tribunpekanbaru.
Hingga kini, pelayat masih ramai berdatangan ke rumah korban pembunuhan sadis itu.
Rumah kontrakan korban ini berada di jalan semenisasi belakang Masjid Alfalah, RT 01 RW 1 Dusun 1 Kampung Paluh.