Menjelang tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, berhembus kabar yang tidak mengenakkan.
Dalam dua hari terakhir, setidaknya ada tiga demonstrasi di tempat berbeda sebagai ekspresi ketidakpuasan warga yang merasa tak dilibatkan dalam kegiatan berskala internasional itu.
Salah satu demonstrasi dilakukan dengan memblokir jalan di depan Sirkuit Mandalika Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Selasa. Ratusan pemuda yang tergabung Karang Taruna Indonesia Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, dengan membakar ban.
Aksi itu sebagai bentuk protes kepada PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) maupun Mandalika Grand Prix Association (MGPA) yang dianggap tidak melibatkan pemuda setempat dalam hal pekerjaan ajang MotoGP Mandalika.
Menurut Antara, massa terlihat membakar ban di tengah jalan, sehingga arus lalu lintas sempat macet beberapa saat. Selanjutnya massa aksi berangkat menuju Kantor ITDC untuk menyampaikan aspirasinya.
“Kami akan tetap melakukan protes, kalau kami tidak dilibatkan dalam ajang MotoGP Mandalika ini,” kata Srianom dalam orasinya di Praya.
Ia mengatakan, sebagian petugas Marshall memang merupakan pemuda Pujut, namun masih banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan oleh ITDC dalam memberdayakan masyarakat lokal.
“Kami merasa kecewa kepada ITDC yang selama ini tertutup, tidak mau terbuka kepada masyarakat lokal,” katanya pula.
Ketua Karang Taruna Desa Ketara Vena Supriadi mengatakan, para Marshall yang dipekerjakan dalam ajang MotoGP Mandalika itu hanya diberikan gaji Rp400 ribu, dan mereka bekerja selama dua minggu.
“Artinya masih banyak peluang warga lokal untuk bisa diberdayakan dalam ajang MotoGP ini. Kami banyak kemampuan, tapi tidak diberikan kesempatan untuk bekerja,” katanya pula.
Managing Direktur PT ITDC Bram Subiandoro mengatakan, tuntutan para pemuda Pujut tersebut akan dibahas lebih lanjut dengan pihak terkait guna mencari solusi terkait tuntutan warga tersebut.
“Kami akan diskusikan dengan pihak terkait apa yang menjadi aspirasi para pemuda ini,” katanya lagi.
Ratusan sopir transportasi lokal dan pemuda serta Forum Kepala Desa (FKD) Kecamatan Pujut juga menggelar aksi demo di kantor PT ITDC Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Selasa (8/2). Mereka minta dilibatkan dalam akomodasi ajang MotoGP Mandalika.
“Jangan bohongi kami, kami menunggu dari pagi sampai siang tidak ada kejelasan,” kata Kepala Desa Ketara Lalu Buntaran dalam orasinya di Praya, Selasa.
Ia mengatakan Presiden Jokowi telah memerintahkan supaya warga lokal harus diberdayakan, namun faktanya para sopir transportasi lokal tidak dilibatkan dalam akomodasi transportasi ajang tes pramusim ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika tahun ini.