Pengamat Ekonomi Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Dzulfian Syafrian mengatakan bahwa yang perlu diwaspadai dari dampak konflik Rusia-Ukraina adalah kenaikan harga minyak dunia yang dapat mempengaruhi neraca perdagangan Indonesia.
“Secara langsung dampaknya akan minim karena kita tidak terlalu berdagang dengan mereka. Namun yang perlu diwaspadai adalah bagaimana konflik ini akan berdampak pada naiknya harga minyak dunia, karena RI banyak mengimpor minyak,” kata Dzulfian dilansir dari tvonenews.com.
Hal itu, lanjut Dzulfian, akan berdampak pula pada neraca perdagangan Indonesia, karena RI banyak mengimpor minyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Terlebih konflik ini kan memang salah satu proxy pertarungan kekuatan-kekuatan besar dunia antara Blok Timur versus Blok Barat,” ujar Dzulfian.
Menurutnya, Rusia yang merupakan salah satu produsen utama minyak dunia memiliki pengaruh terhadap pergerakan harga minyak global.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono juga menyampaikan bahwa ada baiknya Indonesia mewaspadai kenaikan harga minyak mentah dunia sebagai dampak konflik antara Rusia dan Ukraina.
“Sebaiknya begitu (diwaspadai),” kata Djatmiko, Rabu (16/2).
Ia menyampaikan dampak langsung konflik tersebut terhadap perdagangan Indonesia akan tergantung dari eskalasi konflik ke depannya.
Namun, kalau hanya konflik di satu sampai dengan beberapa negara, lanjut Djatmiko, kemungkinan tidak akan berpengaruh besar.