Ketua Umum KNPI Haris Pertama mengklaim dirinya menjadi korban fitnah lalu meminta tolong kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Sebelumnya, polisi sudah menangkap tiga pelaku penganiayaan terhadap Haris Pertama. Disebutkan pelaku adalah debt collector. Akibatnya, Haris Pertama mengaku dirinya menjadi korban fitnah.
“Fitnah terhadap diri saya mulai bermunculan, ada tuduhan saya mempunyai hutang karena yang memukul saya adalah debt collector,”kata Haris Pertama melalui akun Twitter-nya, Selasa (22/2/2022), sebagaimana dikutip dari PojokSatu.id
Haris menyatakan, isu yang menyebut dirinya memiliki hutang adalah fitnah yang ditujukan kepada dirinya.
“Demi Allah itu adalah fitnah kejam, fitnah yang ingin merusak diri saya dan KNPI,”sambungnya.
Karena itu, ia mendesak polisi mengungkap dalang di balik penyerangan kepada dirinya.
“Semoga @DivHumas_Polri @ListyoSigitP dapat mengungkap dalangnya,”kata dia.
Haris menyatakan, bahwa para pelaku dibayar seseorang untuk melukai dirinya.
“Mereka dibayar untuk melakukan penganiayaan yang mengakibatkan diri saya hampir saja kehilangan nyawa,”katanya.
Haris pun merasa bahwa nyawanya kini telah terancam. Karena itu, ia meminta tolong kepada Presiden Jokowi dan Kapolri mengungkap orang yang ingin menghabisinya.
“Tolong pak @jokowi dan pak @ListyoSigitP, buka ke publik siapa oknum yang ingin mencelakai diri saya dan mungkin ingin menghabisi saya,”tandasnya.
Sebelumnya, Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan, pihaknya masih terus mengembangkan kasus pengeroyokan Haris Pertama.
Sehingga pihaknya pun belum bisa menyimpulkan siapa aktor di balik pengeroyokan Ketua Umum KNPI itu.
“Ini kan baru ditangkap, kasusnya juga baru kemarin. Jadi masih didalami ya,”kata Tubagus, Selasa (22/2/2022).
Berdasarkan pemeriksaan, ketiga pelaku tidak saling kenal dan ada yang berprofesi sebagai debt collector.
“Ketiganya tidak saling mengenal. Adapun profesinya ada yang berprofesi sebagai debkolektor,”ujarnya.
Tiga pelaku yang diamankan berinisial MS, JT, dan SM.