Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan gencatan senjata pada Sabtu (5/3) untuk memungkinkan penduduk mengungsi dari dua kota Ukraina yang dikepung oleh pasukan Rusia. Salah satunya, termasuk kota pelabuhan strategis Mariupol.
Militer Rusia pun menghentikan serangan untuk sementara pada pukul 10.00 waktu Moscow, atau pukul 14.00 WIB.
Koridor kemanusiaan lain didirikan untuk kota terdekat Volnovakha, yang juga dikendalikan oleh Ukraina.
Moskow mengatakan bahwa jalur aman telah disepakati dengan Ukraina. Rusia dan Ukraina bertemu untuk putaran kedua pembicaraan damai di Belarus pada hari Kamis (3/5).
Walikota Mariupol Vadim Boychenko mengatakan gencatan senjata akan memungkinkan dimulainya pekerjaan pemulihan pasokan listrik dan air, serta layanan telepon seluler. Dia menambahkan bahwa pejabat setempat juga akan berusaha mengirimkan makanan dan kotak P3K.
Mikhail Podolyak, anggota tim negosiasi Ukraina, mengonfirmasi sebelumnya bahwa kedua belah pihak telah berbicara tentang kemungkinan penghentian sementara permusuhan agar warga sipil dapat mengungsi.
Rusia menyerang Ukraina pekan lalu, dengan alasan bahwa mereka membela Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR), yang memisahkan diri dari Ukraina tak lama setelah kudeta 2014 di Kiev.
Moskow juga mengatakan sedang mencari “demiliterisasi dan denazifikasi” negara itu. Sementara itu, Ukraina mengatakan serangan itu sepenuhnya tidak beralasan dan telah meminta bantuan masyarakat internasional.