Tiga orang keluarga kiai muda Nahdlatul Ulama (NU) pengasuh Pondok pesantren (Ponpes) An Nur, Kabupaten Indramayu menjadi korban pembacokan.
Berdasarkan informasi, pelaku pembacokan sebelumnya mendatangi rumah Kiai Farid namun tak mendapati sasarannya. Akibatnya, pelaku menyerang istri dan keponakan Kiai Farid.
Selanjutnya, pelaku mendapati Kiai Farid tengah wirid di musala An Nur. Saat itu pula, pelaku menghujamkan senjata tajam yang dibawanya.
Atas penyerangan tersebut, korban mengalami luka di kepala dan tubuhnya akibat sabetan senjata tajam.
Pelaku yang diketahui berinisial SAK berhasil ditangkap setelah aksinya diketahui warga yang langsung melakukan pengejaran.
SAK kemudian diserahkan ke kepolisian setempat.
Ketua Rabithah Ma’ahid al Islamiyah (RMI), Azun Mauzun menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat santiwan dan santriwati sedang latihan khataman di Ponpes An Nur yang masih di area kediaman Kiai Farid.
“Pelaku masuk ke dalam rumah kemudian mengamuk dan membabi-buta tanpa alasan yang jelas,” ujarnya dikutip dari Radar Cirebon.
Ia menduga, pelaku sudah merencanakan penyerangan terhadap Kiai Farid.
“Mudah mudahan saja tidak terjadi apa apa dan Gus Farid beserta keluarga disehatkan kembali,” tukasnya.
Kapolres Indramayu AKBP Lukman Syarif menyatakan, pelaku pembacokan saat ini sudah diamankan.
“Tersangka masih kita dalami ya, nanti kita rilis,” ucap Lukman.
“Mengenai motif, pelaku belum memberikan penjelasan secara rinci. Belum diketahui pula ada atau tidaknya hubungan antara korban dan pelaku,” jelasnya.
Saat ini, semua korban tengah menjalani perawatan medis.