Perang Rusia vs Ukraina telah melewati hari ke-13. Hampir dua pekan sejak Rusia melancarkan agresi, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa lebih dari 1.335 warga sipil Ukraina menjadi korban, termasuk 474 orang tewas dan 861 lainnya luka-luka.
Sementara itu, Ukraina melaporkan bahwa pasukannya berhasil membunuh 11 ribu tentara Rusia. Berbanding terbalik dengan klaim Ukraina, Rusia hanya mengonfirmasi 500 kematian pasukannya.
Secara mendetail, dilansir dari Al Jazeera, berikut kejadian kunci pada hari ke-13 perang di Ukraina yang bertepatan dengan Rabu (9/3).
1. Warga mulai dievakuasi dari kota-kota yang kini menjadi medan perang
Berikut kejadian penting yang terjadi sepanjang Rabu.
- Pasukan Rusia, sejak pukul 10 pagi waktu Moskow, mengawasi realisasi koridor kemanusiaan dari Kiev, Chernihiv, Sumy, Kharkiv, dan Mariupol,
- Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, dikabarkan akan melawat ke Turki untuk melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba.
- Pertempuran terjadi di kota Kharkiv.
- Kementerian Pertahanan Rusia klaim menemukan dokumen rahasia, yang membuktikan bahwa Ukraina berencana untuk menyerang separatis pro-Rusia di Ukraina timur. Kebenaran atas isi dokumen tersebut belum terverifikasi secara independen.
- Rusia dan China menuduh Amerika Serikat (AS) mengoperasikan laboratorium berbahaya di Ukraina, yang digunakan untuk mengembangkan virus dan nuklir.
- AS memutuskan untuk melarang impor minyak dan gas dari Rusia.
2. AS dan Inggris mengumumkan sanksi terbarunya
Imbas AS yang menutup impor energi dari Rusia, harga minyak telah melonjak lebih dari 30 persen.
Kendati begitu, perusahaan gas alam Rusia, Gazprom, tetap melanjutkan pengiriman gasnya ke Ukraina dengan volume yang sama, yaitu 109,5 juta meter kubik per hari
Inggris pada Rabu juga mengumumkan sanksi terbarunya, yaitu sanksi penerbangan yang akan menekan maskapai Rusia dan melarang ekpsor barang-barang terkait ruang angkasa ke Rusia.
3. Beberapa MNC juga ikut menjatuhkan sanksi
Dari sektor multinational company (MNC), McDonald’s, Starbucks, dan L’Oreal menutup sementara semua gerainya di Rusia. Coca-Cola dan Pepsi juga menghentikan penjualan di negara tersebut.
Unilever menjadi perusahaan makanan besar Eropa pertama yang menghentikan impor dan ekspor dari Rusia.
London Metal Exchange menghentikan perdagangan nikel setelah harga logam, komponen utama dalam baterai kendaraan listrik, naik dua kali lipat menjadi lebih dari 100 ribu dolar AS (sekitar Rp1,4 miliar) per ton.