Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah mengerahkan 30.000 tentara, 50 kapal, dan 200 pesawat dari 27 negara anggota di Norwegia untuk melakukan latihan militer ‘Cold Response’ yang telah lama direncanakan, yang dimulai pada Senin (14/3) hingga April mendatang.
“Latihan ini akan memastikan bahwa pasukan Norwegia dan sekutu mampu melakukan operasi gabungan yang kompleks dalam iklim yang menuntut dan di bawah situasi intensitas tinggi yang menantang,” jelas situs web Angkatan Bersenjata Norwegia.
Pejabat Norwegia maupun NATO telah berulang kali menyatakan bahwa latihan tersebut telah direncanakan jauh sebelum Moskow meluncurkan operasi militernya pada akhir Februari dan tidak terkait dengan perang yang sedang terjadi di Ukraina.
“Penting untuk ditekankan bahwa ‘Cold Response 2022’ telah direncanakan jauh sebelum perang di Ukraina. Latihan itu tidak terduga atau mengejutkan pihak berwenang Rusia,” kata Angkatan Bersenjata Norwegia.
Tentara NATO akan menguji keterampilan mereka beroperasi di lingkungan yang ekstrem dan terjal, dari ‘fjord’ beku hingga laut yang menggigil dan pegunungan yang berlapis es. Karena fokus utama dari latihan ini adalah untuk melatih penempatan unit militer ke dan dari pantai laut, pasukan angkatan laut akan memainkan peran penting.
Menurut NATO, tujuan dari latihan tersebut untuk membantu sekutu dan mitra berlatih bekerja sama sehingga mereka siap untuk situasi apa pun.” Angkatan Bersenjata Norwegia membuktikan bahwa latihan ini merupakan arena utama untuk menguji pengerahan Pasukan Respon NATO.
Latihan NATO sedang berlangsung saat Rusia melanjutkan aksi militernya di Ukraina. Moskow menyerang tetangganya pada akhir Februari, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, dan pengakuan akhirnya Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.