Seorang pesepeda asal Sukoharjo meninggal saat berusaha menaklukkan rute tanjakan menuju ke Embung Sriten di Kapanewon Nglipar. Embung Sriten merupakan embung tertinggi di Gunungkidul karena berada di ketinggian 869 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Pria bernama Bangun Suparjiono berumur 56 tahun ditemukan tewas di tepi jalan.
Korban ditemukan meninggal terkapar di tepi jalan Pilangrejo-Embung Sriten, Padukuhan Ngangkruk, Kalurahan Pilangrejo, Kapanewon Nglipar pada Minggu (27/03) siang tadi. Dia masih mengenakan jersey namun helmnya nampak sudah dilepas.
Kapolsek Nglipar, AKP Hanung mengatakan, Bangun Sujiono meninggal dunia saat tengah bersepeda bersama dengan teman komunitasnya. Lelaki ini pertama kali ditemukan oleh Yudi Siswanto anggota RAPI Gunungkidul.
“Dia ditemukan sudah meninggal,”ujar Kapolsek dilansir dari SINDOnews, Minggu, (27/3).
Dikatakan, sekitar pukul 11.00 WIB Yudi bersama rekannya hendak menuju embung Sriten. Namun di tengah jalan Yudi mendapati seseorang tergeletak di pinggir jalan dengan posisi tidak sadarkan diri dan masih menggunakan helm balap.
Korban ditemukan tergeletak dengan helm sudah dilepas dan sepedanya masih berdiri. Saat itu korban tergeletak di dekat sepeda bagian belakang dengan posisi terlentang masih mengenakan sepatu. Baca: 2 Hari Sulteng Dilanda 35 Kali Gempa, Belasan Rumah Rusak.
“Anggota RAPI ini lantas memeriksa denyut nadi namun sudah tidak ditemukan nadinya. Korban sudah meninggal,” papar dia.
Selanjutnya anggota RAPI menghubungi PMI untuk mengevakuasi korban dan dilakukan pemeriksaan kondisi jenazah di RSUD Wonosari. Tidak ditemukan adanya unsur kekerasan oada tubuh Bangun yang dikenal sebagai guru pencak silat.
“Diduga korban meninggal dunia karena serangan jantung. Hasil identifikasi medis menyatakan bahwa tubuh korban sudah kaku dan sudah henti nafas seberapa saat sebelum ditemukan,” jelas dia.