Pegawai HRD salah satu bank berinisial BS (43) nekat merampok bank di Jalan RS Fatmawati, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Selasa (5/4). Ternyata, alasan pegawai swasta berpenghasilan Rp60 juta itu merampok karena terlilit utang hingga Rp1,5 miliar.
“Tersangka hutangnya Rp1,5 miliar. Utang pokoknya Rp1 miliar, bunganya Rp500 juta,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit kepada wartawan, Kamis (7/4).
Ridwan mengungkapkan, pelaku sebenarnya bukan meminjam uang kepada seorang rentenir, tetapi kepada teman kenalannya berinisial D. Namun, uang yang dipinjam harus dikembalikan dengan bunga dalam waktu 3 bulan.
“Dia bukan ke rentenir sih minjamnya, kenalannya. Dia pernah kenal dengan orang itu. Untuk kasus itu ke satu orang (minjamnya),” ujarnya.
Berdasarkan pengakuan pelaku, kata Ridwan, uang yang dipinjam itu digunakannya untuk melakukan bisnis. “(Tujuan pinjam) Untuk bisnis. Tapi masih kita dalami juga. Langsung kayaknya (pinjamnya),” tutupnya.
Sebelumnya, Perampokan terhadap sebuah bank terjadi di Jalan RS Fatmawati, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Selasa (5/4). Pelaku sempat menodongkan benda menyerupai senjata api kepada karyawan bank.
“Di TKP tersebut awalnya tersangka memasuki bank daerah tersebut, dan kemudian setelah masuk ke bank menodongkan senjata yang menyerupai senjata api. Ditodongkan kepada staf maupun kepada karyawan yang ada di bank, dengan ancaman untuk tiarap dan untuk menuruti apa yang menjadi keinginan tersangka,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (6/4).
Akan tetapi, salah seorang satpam berinisial F tidak mau menuruti terduga pelaku untuk tiarap. Hal itu pun membuat BS (44) geram dan menembakan senjata yang telah dibawanya.
“Ternyata dari letusan maupun akibat yang ditimbulkan dari tembakan itu bukan senjata api. Sehingga, timbul keberanian satpam atas nama F untuk melawan terhadap tersangka dan saat itu juga terjadi bergumulan dan sebagian karyawan keluar dan teriak meminta tolong dan pada saat itu juga ada patroli di sekitar,” jelasnya.
Melihat banyak orang berhamburan dan meminta tolong, membuat anggotanya pun langsung turun dari mobil patroli untuk melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku.
“Dari peristiwa tersebut, kemudian kami melakukan penangkapan dan melakukan penggeledahan,” ujarnya.
Polisi Tangkap Satu Perampok Sadis Menewaskan Penjaga Toko Kamera di Semarang
Dari penangkapan itu, sejumlah barang bukti turut diamankan seperti air softgun, pisau lipat, petasan asap serta tali tis dan juga alat kejut, yang memang dibawa oleh terduga pelaku.
“Kemudian pada saat melakukan peristiwa tersebut tersangka sendirian, namun dengan peralatan sudah dibawa ini memang tersangka sudah mempersiapkan diri mana kala nanti terjadi sesuatu. Ini sudah kita coba tanyakan apa alat tali tis ini disiapkan untuk apa? untuk mengingat sandra,” paparnya.
“Kemudian ada semacam bomb asab atau petasan asab dan alat itu untuk apa? Untuk melarikan diri. Jadi nanti kalau terjepit dia akan menggunakan ini (bomb asab) dan ini sekali lagi dipengaruhi oleh film yang dia tonton,” sambungnya. (sumber-Merdeka.com)