Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin hari ini mendatangi Bareskrim Polri guna melaporkan kasus dugaan penipuan terkait pencatutan namanya di permintaan sumbangan Rp 800 juta ke Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis.
Ngabalin mengaku surat palsu meminta sumbangan atas namanya itu sangat mengganggunya, keluarga, hingga lingkungan kerjanya. Apalagi, dia sangat menyayangkan dugaan penipuan tersebut terjadi pada bulan Ramadhan.
“Jadi bagaimana kalau ada orang mencatut nama saya, di lembaga kepresidenan seperti itu, minta-minta uang, itu kan ya ini hadiah bulan suci Ramadhan deh,” sesal dia.
Ngabalin berharap, laporan dilayangkan dapat ditindak tegas oleh Mabes Polri dengan profesional.
“Saya percaya polisi bisa melakukan kerja-kerja yang sangat profesional dalam mengungkapkan siapa di balik ini semua,” tandas Ngabalin.
Sementara itu, Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis memastikan surat yang dikirim atas nama Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin adalah palsu.
Dia memastikan surat tersebut merupakan ulah oknum yang hendak menipu dengan mencatut nama Ali Mochtar Ngabalin.
“Saya baru baca suratnya dua hari lalu,” ungkap Azis.
Azis mengakui menerima surat yang mencatut nama Ali Mochtar Ngabalin berisi permintaan sumbangan untuk santunan anak yatim. Tertera tandactangan dengan nama Ali Ngabalin dan stempel “KSP”.
Dalam surat itu, Azis diminta memberikan sumbangan sebesar Rp800 juta. Alasannya untuk santunan anak yatim yang rencananya akan dibagikan Presiden Joko Widodo pada momen bulan Ramadhan.
Namun demikian, Azis mengaku tak berpikir panjang. Dia memastikan surat yang diterimanya itu palsu.